Pelaksanaan Operasi Zebra 2025 memasuki Hari Kelima (17–21 November 2025) dengan menunjukkan penguatan signifikan pada semua aspek kegiatan. Kakorlantas Polri Irjen Pol. Drs. Agus Suryonugroho, S.H., M.Hum., menegaskan bahwa pola pengambilan keputusan harus berlandaskan data lapangan yang dianalisis secara rinci. Ia menekankan kecepatan evaluasi harian menjadi bagian integral dalam menjaga kualitas pelaksanaan operasi dan profesionalitas.
Kegiatan Pre-Emtif (Polantas Menyapa) pada H5 mencatat peningkatan signifikan dengan total 64.461 kegiatan Binluh di berbagai segmen, termasuk sambang komunitas, sosialisasi sekolah/kampus, dan perusahaan. Penyebaran media keselamatan juga mencapai 786.123 kegiatan (spanduk, leaflet, stiker). Kakorlantas mengapresiasi peningkatan ini dan meminta agar intensitas edukasi tetap dijaga untuk membentuk budaya tertib berlalu lintas.
Total giat Preventif H5 mencapai 730.018 kegiatan, termasuk koordinasi ramp check terhadap pengemudi bus/truk (14.251) dan pengecekan kelengkapan kendaraan di berbagai lokasi. Penempatan personel di titik rawan pelanggaran mencapai 101.122 kegiatan. Sementara itu, giat Penegakan Hukum mencatat total 347.409 perkara, didominasi penindakan melalui ETLE (statis 35.376 dan mobile 32.698) serta teguran (274.764), menggambarkan pendekatan humanis yang proporsional.
Data Laka Lantas H5 mencatat 912 kejadian, dengan 95 korban meninggal dunia. Kakorlantas meminta seluruh polda memperbarui daftar 10 titik rawan laka tertinggi untuk segera diterapkan tindakan korektif seperti rekayasa lalu lintas dan pembatasan kecepatan. Beliau menegaskan integrasi antara data harian, respons lapangan, dan komunikasi publik menjadi unsur penting untuk menjaga keberhasilan Operasi Zebra hingga akhir pelaksanaan.
Zahra Rahmanda Oktafiani – Redaksi
