Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, memerintahkan penanganan serius bencana banjir dan longsor yang melanda Pulau Sumatra meliputi Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat. Hal itu disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Pratikno, usai rapat koordinasi tingkat menteri di gedung Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) di Jakarta Timur, Kamis kemarin.
Pratikno mengatakan, bencana itu telah memakan banyak korban. Ia menyebut data korban masih terus diperbarui. Bencana itu juga mengakibatkan kerusakan infrastruktur yang cukup luas, khususnya jembatan dan jalan.
“Ini mengakibatkan kesulitan-kesulitan untuk memberikan bantuan. Tetapi tim sudah semua kementerian sudah turun di lapangan. Saat ini Kepala BNPB berada di posko di Tarutung, sehingga bisa juga mengawal implementasinya nanti di Sumatera Barat maupun di Aceh dan Sumatera Utara,” ujar Pratikno.
Pratikno menjelaskan, pemerintah belum menetapkan status bencana di tiga provinsi sebagai bencana nasional. Banjir dilaporkan meluas hingga 12 kabupaten,kota di Sumatera Utara. Berdasarkan data terbaru dari Polda Sumut, jumlah korban meninggal dunia saat ini mencapai 34 orang, dan 52 orang lainnya masih dalam pencarian.
Bencana Banjir ini dilaporkan meluas hingga 12 kabupaten/kota di Sumatera Utara (Sumut). Berdasarkan data terbaru dari Polda Sumut, jumlah korban meninggal dunia saat ini mencapai 34 orang, dan 52 orang lainnya masih dalam pencarian.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol, Ferry Walintukan, mengatakan 12 kabupaten kota yang terdampak banjir dan longsor yakni Kabupaten Madina, Nisel, Pakpak Bharat, Kabupaten Sergai, Tapteng, Tapanuli Utara, Nias, Tapsel, Humbahas, Padangsidimpuan, Kota Sibolga, dan Langkat. Sementara itu, sebanyak 97.384 warga Aceh terdampak banjir yang melanda wilayah itu sejak sepekan terakhir dan 13.174 di antaranya mengungsi karena rumah mereka terendam air.
Fito Wahyu Mahendra – Redaksi

