Presiden, Prabowo Subianto menekankan urgensi percepatan pembangunan jembatan penyeberangan bagi pelajar di seluruh Indonesia. Hal ini disampaikan dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2025 di Jakarta pada Jumat (28/11).
Prabowo menyoroti kondisi siswa yang terpaksa menyeberangi sungai, memperingatkan bahwa keselamatan anak-anak tidak boleh diabaikan. Ia menegaskan bahwa angka pertumbuhan ekonomi yang baik tidak cukup jika anak-anak masih menghadapi risiko setiap hari.
Untuk menindaklanjuti, Prabowo membentuk Satgas Darurat Jembatan, yang melibatkan kementerian, lembaga, serta TNI dan Polri, termasuk Batalyon Zeni dan kompi konstruksi. Menteri Pendidikan Tinggi diperintahkan untuk mengerahkan universitas dalam perencanaan jembatan.
Presiden menekankan eksekusi cepat tanpa prosedur bertele-tele, menolak seminar atau simposium yang menghambat tindakan. Fokusnya adalah penyelesaian masalah nyata di lapangan untuk melindungi anak-anak Indonesia.
Selain itu, Prabowo juga menekankan pentingnya sinergi lintas sektor, termasuk pemerintah pusat, swasta, dan pemangku kepentingan lokal. Ia mengapresiasi kinerja menteri dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional, tetapi mengingatkan capaian tersebut harus diimbangi dengan penanganan persoalan mendasar.
Presiden menegaskan bahwa eksekusi sekarang sebagai kunci, terutama untuk rakyat miskin yang tidak bisa menunggu. Penyelesaian infrastruktur dasar dianggap sebagai prioritas untuk mendukung masa depan generasi muda.
Pertemuan ditutup dengan ajakan Presiden untuk bekerja bersama dalam percepatan pembangunan dan menjaga soliditas nasional. Prabowo menghubungkan keberhasilan ekonomi dengan tanggung jawab sosial yang nyata di lapangan. Ia menyerukan tindakan konkret untuk mewujudkan Indonesia Emas, di mana anak-anak aman dan kesempatan mereka setara. Semangat percepatan, sinergi, dan eksekusi menjadi pesan utama yang disampaikan kepada seluruh elemen pemerintahan dan masyarakat.
Alexander Jason – Redaksi
