Pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) terus mempercepat penanganan banjir dan tanah longsor yang melanda sejumlah wilayah di Provinsi Aceh. Sejak Sabtu (29/11), pengiriman bantuan logistik dilakukan melalui jalur udara, terdiri dari helikopter dan pesawat jenis Cessna Caravan PK-SNG, untuk mendistribusikan bantuan logistik secara cepat ke Kabupaten Aceh Tamiang, Bener Meriah, dan Aceh Tengah.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menegaskan bahwa pengiriman melalui udara menjadi prioritas utama karena jalur darat menuju sejumlah wilayah terdampak masih tertutup material longsor dan belum dapat dilalui kendaraan. Operasi distribusi logistik dilakukan secara gencar melalui berbagai sortie pada Sabtu kemarin untuk menembus isolasi geografis. Bantuan dimulai dengan helikopter BNPB yang diberangkatkan dari Bandara Kualanamu, Medan, Sumatera Utara.
Abdul Muhari menjelaskan, pada sortie pertama, helikopter ini memuat bantuan dengan total seberat 588 kilogram. Bantuan tersebut mencakup 60 koli sembako dan 10 koli makanan siap saji. Total pengiriman logistik dengan helikopter direncanakan berlangsung sebanyak dua sortie.
Selain helikopter, pesawat Cessna Caravan PK-SNG milik BNPB diterbangkan dari Bandara Sultan Iskandar Muda, Banda Aceh, menuju Bandara Rembele di Kabupaten Bener Meriah. Pemerintah memastikan bahwa bantuan tidak hanya terfokus pada logistik umum, tetapi juga mencakup kebutuhan khusus untuk kelompok rentan.
Pengiriman ini secara spesifik memuat kebutuhan dasar seperti selimut, kelambu, sarung, biskuit, pembalut, dan popok bayi untuk memastikan kesehatan dan kebersihan kelompok ibu dan anak di pengungsian terjamin. Khusus untuk Bener Meriah, pengiriman ini juga dilengkapi empat koli perlengkapan telekomunikasi tambahan.

