Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingatkan bahwa potensi bencana hidrometeorologi banjir hingga longsor dan siklon tropis di beberapa wilayah lain di Indonesia, termasuk Jawa dan Bali memasuki Natal dan Tahun Baru 2026. Hal itu disampaikan oleh Kepala BMKG, Teuku Faisal Fathani dalam rapat kerja di Komisi 5 DPR RI, Senin kemarin.
Fathani mengatakan, potensi siklon tersebut bisa terjadi dalam periode November hingga Februari 2026. Berdasarkan data BMKG, beberapa daerah berpotensi terdampak meliputi Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, Papua Tengah, dan Papua Selatan.
Fathani menyatakan, meski hanya bibit siklon, namun itu berpotensi menjadi siklon tropis. Kondisi itu menyebabkan curah hujan yang tinggi, gelombang tinggi, hingga bencana hidrometeorologi.
“Ini adalah daerah-daerah yang rawan terjadinya bibit siklon yang dapat berkembang menjadi siklon tropis. Tentunya akan ada ancaman curah hujan tinggi, bencana hidrometeorologi, dan juga gelombang tinggi,” ujar Fathani.
Menurut Fathani, masyarakat harus mulai bersiap. Terlebih jika siklon tropis dengan kategori tinggi terjadi pada daerah dengan jumlah penduduk yang padat.
“Kita perlu bersiap juga apabila siklon tropis dengan kategori yang lebih tinggi, lebih kuat, itu terjadi pada daerah-daerah atau provinsi yang padat penduduknya. Ini kesiapsiagaan perlu kita siapkan mulai sekarang,” katanya.
Fito Wahyu Mahendra – Redaksi

