Kasi Humas Polres Metro Jakarta Pusat, Iptu Ruslan Basuki memastikan bahwa 2.511 personel gabungan akan diterjunkan untuk mengawal Aksi Reuni Akbar 212 di kawasan Monas. Penempatan personel ini menjadi elemen utama dalam menjaga keamanan publik pada kegiatan yang diperkirakan menarik massa besar. Aparat menegaskan bahwa kehadiran personel bukan untuk menekan aspirasi masyarakat, tetapi memastikan kegiatan berlangsung aman dan tertib. Pemerintah kota dan kepolisian melihat langkah ini sebagai upaya preventif untuk meminimalkan risiko gangguan keamanan.
Ruslan menegaskan bahwa pendekatan pengamanan akan dilakukan secara humanis dan profesional. Kepolisian tetap mengedepankan metode preemtif dan preventif agar kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat tetap kondusif selama aksi berlangsung. Koordinasi lintas satuan telah dilakukan untuk memastikan setiap titik pengamanan memiliki kesiapan yang matang. Penanganan potensi provokasi atau gesekan dilakukan secara dini agar tidak berkembang menjadi insiden lebih besar.
Terkait arus lalu lintas, Kepolisian merencanakan rekayasa trafik secara situasional bergantung pada jumlah massa yang hadir di lapangan. Tujuannya adalah mengurangi potensi kemacetan parah yang dapat menghambat aktivitas masyarakat lain di sekitar pusat kota. Ruslan mengimbau masyarakat umum untuk menghindari kawasan Monas demi kelancaran mobilitas. Jalan alternatif disarankan agar aktivitas warga tidak terdampak padatnya peserta aksi.
Secara keseluruhan, operasi pengamanan ini membawa pesan bahwa hak menyampaikan pendapat tetap dijaga selama berlangsung dalam koridor hukum. Kepolisian menyeimbangkan antara pengamanan aspirasi publik dan perlindungan ketertiban umum. Keberhasilan pengamanan menjadi tolok ukur penting stabilitas sosial di wilayah ibu kota. Apabila penanganan berjalan efektif, kegiatan demokratis dapat terselenggara tanpa mengorbankan keamanan masyarakat luas.
Alexander Jason – Redaksi

