Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Hanif Faisol Nurofiq, mengungkap temuan mencengangkan: delapan perusahaan yang beroperasi di hulu Daerah Aliran Sungai (DAS) Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, diduga menjadi penyumbang utama memburuknya banjir bandang yang melanda wilayah tersebut beberapa waktu lalu.
Perusahaan-perusahaan tersebut terdiri atas pelaku usaha perkebunan tanaman industri, pertambangan emas, hingga ekspansi perkebunan kelapa sawit yang massif.
“Saya mencatat ada delapan entitas di sana, mulai dari perusahaan tanaman industri, kemudian perusahaan tambang emas, kemudian perkembangan sawit,” ujar Faisol.
Berdasarkan analisis citra satelit KLHK, aktivitas delapan korporasi tersebut berkontribusi signifikan memperparah dampak hujan ekstrem yang memicu banjir bandang.
Faisol menegaskan pihaknya tidak akan gegabah mengambil tindakan. Saat ini KLHK tengah melakukan kajian mendalam terhadap tingkat kerusakan lingkungan yang ditimbulkan delapan perusahaan itu. Ia menekankan pentingnya pertanggungjawaban pihak yang menyebabkan bencana yang memakan korban jiwa dan menimbulkan kerugian materiil besar.
Fito Wahyu Mahendra – Redaksi

