National

Bareskrim Mulai Turun Tangan Selidiki Temuan Ribuan Gelondongan Kayu di Sumatera

Direktorat Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri sudah mulai melakukan penyelidikan terkait temuan kayu gelondongan yang terseret banjir Sumatra. Direktur Tindak Pidana Tertentu Bareskrim Polri, Brigjen Irhamni, mengatakan mengatakan saat ini pihaknya sudah membentuk tim untuk mengusut dugaan tindak pidana dalam peristiwa itu.

Irhamni menjelaskan proses penyelidikan ini dilakukan terhadap seluruh perusahaan yang berada di wilayah itu. Termasuk, kata dia, pihak-pihak yang melakukan kegiatan illegal. Asal muasal tumpukan kayu gelondongan yang terbawa arus banjir bandang di wilayah Pulau Sumatera hingga kini masih menjadi misteri. Di Sumatra Barat, tumpukan kayu gelondongan itu memenuhi area muara dan bibir Pantai Parkit, Kota Padang.

Selain tumpukan kayu, berbagai sampah juga terlihat menumpuk di lokasi. Sementara di Sumatra Utara, kayu gelondongan itu terbawa arus banjir bandang di wilayah Tapanuli Selatan, Tapanuli Tengah hingga Sibolga. Sedangkan di Aceh, banjir bandang tak hanya menyebabkan tumpukan kayu. Seekor Gajah Sumatra bahkan ditemukan mati dalam kondisi tersungkur dengan kepala tertimbun material yang terbawa banjir di Desa Meunasah Lhok, Kecamatan Meureudu.

Kemenhut menduga kayu gelondongan itu berasal dari pemegang hak atas tanah (PHAT) yang berada di area penggunaan lain (APL). Dia mengatakan, dugaan sementara, kayu tersebut bekas tebangan yang sudah lapuk hingga terbawa arus banjir.

Dirjen Penegakan Hukum (Gakkum) Kemenhut, Dwi Januanto Nugroho, ,mengatakan Pemerintah mendeteksi bahwa itu dari PHAT di APL. PHAT adalah pemegang hak atas tanah. Di area penebangan yang kita deteksi dari PHAT itu di APL, memang secara mekanisme untuk kayu-kayu yang tumbuh alami itu mengikuti regulasi Kehutanan, dalam hal ini adalah SIPPUH, Sistem Informasi Penatausahaan Hasil Hutan.

Meski demikian, Dwi mengatakan pihaknya tak dapat mengesampingkan potensi kayu tersebut berasal dari praktik ilegal. Kayu gelondongan itu sendiri kini berserakan di permukiman warga hingga pantai.

Fito Wahyu Mahendra – Redaksi

×

 

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× hey MOST...