Konfirmasi identitas kerangka yang ditemukan di Tenjo, Bogor, menandai perkembangan penting dalam kasus hilangnya seorang anak berusia enam tahun. Pemeriksaan forensik Rumah Sakit Bhayangkara Polri Kramat Jati memastikan bahwa kerangka tersebut adalah Alvaro Kiano Nugroho. Temuan ini menguatkan penyidikan yang sebelumnya mengarah pada tindakan pembunuhan oleh ayah tirinya. Kejelasan identitas korban menjadi dasar kuat bagi proses penegakan hukum selanjutnya.
Keterangan resmi ini disampaikan oleh Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Polri, Brigadir Jenderal Polisi Prima Heru Yulihartono, menjelaskan bahwa identifikasi dilakukan melalui pemeriksaan DNA dan struktur gigi. Prosedur tersebut dijalankan setelah kerangka diserahkan oleh penyidik kepada tim medis RS Polri. Pengujian komprehensif memastikan tingkat akurasi yang diperlukan dalam kasus kriminal anak. Langkah ini sekaligus menegaskan peran forensik sebagai elemen krusial dalam pembuktian ilmiah.
Pusdokkes Polri, yaitu Pusat Kedokteran dan Kesehatan Kepolisian Negara Republik Indonesia, menerima sampel DNA postmortem dan antemortem untuk keperluan pencocokan. Sampel antemortem berasal dari ibu korban sebagai pembanding genetis utama. Pengiriman sampel yang dilakukan secara simultan mempercepat proses identifikasi. Hal ini menunjukkan bahwa koordinasi antarunit berjalan efektif dalam penanganan kasus sensitif.
Selain analisis DNA, tim Odontologi Forensik RS Bhayangkara Tingkat I Pusdokkes Polri melakukan pemeriksaan rahang dan struktur gigi. Penilaian tersebut membantu memperkirakan usia korban dan memperkuat kecocokan identitas. Rangkaian pemeriksaan ilmiah ini akhirnya mengarah pada kepastian mengenai identitas kerangka. Kepastian tersebut menutup fase pencarian dan membuka babak penegakan hukum yang lebih tegas terhadap pelaku.
Alexander Jason – Redaksi
