National

Ferry Irwandi: Pemerintah Hadir Lewat TNI–Polri, Dari Buka Jalur hingga Kirim Logistik ke Daerah Terisolasi

Upaya dalam penyaluran bantuan untuk korban banjir dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat terus berlangsung intensif. Kreator konten, Ferry Irwandi, menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor mulai dari relawan, NGO, hingga pemerintah melaui aparat negara menjadi faktor utama yang membuat distribusi logistik dapat menjangkau wilayah paling terpencil.

Pernyataan itu ia sampaikan melalui video yang diunggah dari Bandara Kualanamu sebelum bertolak ke Sumatera Barat.

Ferry menekankan bahwa seluruh capaian di lapangan merupakan hasil kerja bersama.

“Semua hal baik yang kalian lihat, semua hal positif itu tak lepas dari kolaborasi semua pihak,” katanya.

Ferry secara terbuka mengakui bahwa pemerintah melalui aparat TNI–Polri memberikan dukungan besar yang mempercepat proses evakuasi dan distribusi bantuan.

“Dan juga pemerintah melalui TNI dan Polri. Baik kepolisian dan TNI sangat-sangat membantu penyaluran donasi ini ke teman-teman,” ujarnya.

Ferry menyebut banyak kawasan terdampak berada di daerah terisolasi sehingga membutuhkan dukungan aparat. Bantuan Logistik 5–10 Ton Tak Mungkin Tersalurkan Tanpa Aparat, Ferry menegaskan bahwa volume logistik yang besar tidak akan mungkin didistribusikan secara cepat tanpa dukungan aparat negara.

“Barang itu 5 ton lebih, 5,2 ton, bahkan 8 ton, dan bahkan mungkin 10 ton. Itu tidak akan didistribusikan dengan cepat kalau kita nggak ada bantuan dari kepolisian, saat kita kesulitan mencari pesawat untuk datang ke sini.” tegas Ferry

Ferry menggarisbawahi peran TNI dalam membuka akses udara ke wilayah yang sama sekali tidak dapat ditembus jalur darat. Ia juga menilai personel TNI–Polri yang bekerja di lapangan layak mendapatkan dukungan lebih besar dari negara. Ferry memuji kuatnya solidaritas publik yang ia lihat selama bekerja di lapangan.

“Teman-teman mahasiswa, netizen, semua yang sudah bersatu padu berkontribusi. Makanya gue bilang di sini, yang gue temukan adalah kita bisa bersatu.”

Ia menegaskan bahwa misi kemanusiaan menembus sekat sosial apa pun.

“Apa pun latar belakang kita, bagaimanapun dikotomi di antara kita, apa pun warna seragam kita, demi misi kemanusiaan.”

Kolaborasi di lapangan, menurut Ferry, berjalan secara cepat, efisien, dan semua itu berkolaborasi taktis, tanpa birokrasi yang ribet. Semuanya saling jaga, semuanya saling bantu. Menutup pesannya, ia menyampaikan harapan agar kerja sama ini dapat terus berlanjut.

“Nggak gue tambah-tambahin, nggak gue kurang-kurangin. Semoga lebih banyak lagi korban yang bisa kita bantu meringankan beban.”

Fito Wahyu Mahendra – Redaksi

×

 

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× hey MOST...