Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kemendikdasmen, melaporkan bahwa realisasi Program Revitalisasi Satuan Pendidikan telah melampaui 99 persen. Program ini mencakup pembangunan dan renovasi ribuan sekolah lintas jenjang pendidikan, sekaligus penguatan sarana pendukung pembelajaran termasuk digitalisasi. Capaian tersebut disampaikan dalam Sidang Kabinet Paripurna sebagai bagian dari evaluasi kinerja pemerintah. Pemerintah menilai revitalisasi ini menjadi fondasi penting dalam peningkatan kualitas pendidikan nasional.
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu’ti, menjelaskan bahwa dari target 16.175 satuan pendidikan, sebanyak 16.156 unit telah masuk tahap pembangunan. Ia menyebut sebagian besar sekolah yang direvitalisasi telah rampung dan siap diresmikan sesuai agenda Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Tingkat serapan anggaran untuk jenjang PAUD hingga SMA berada di kisaran 98 hingga 99 persen. Khusus Sekolah Luar Biasa, serapan anggaran bahkan mencapai hampir sempurna.
Kemendikdasmen juga mencatat ribuan bangunan sekolah terdampak banjir di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Pemerintah merespons dengan menyalurkan bantuan logistik pendidikan berupa tenda kelas darurat, perlengkapan sekolah, sepatu, paket keluarga, serta puluhan ribu buku. Selain bantuan barang, pemerintah mengalokasikan dana tunai sebesar Rp39,6 miliar. Sebagian besar dana tersebut diperuntukkan bagi tunjangan khusus guru di wilayah terdampak bencana.
Di sisi lain, proses pemulihan kegiatan belajar mengajar terus berlangsung secara bertahap. Sejumlah daerah di Aceh dan Sumatera Utara telah kembali melaksanakan pembelajaran penuh, meski beberapa wilayah masih menerapkan sistem terbatas. Di Sumatera Barat, hanya sebagian kecil sekolah yang masih diliburkan hingga akhir Desember 2025. Pemerintah menegaskan komitmennya untuk memastikan keberlanjutan pendidikan tetap terjaga, bahkan di tengah tantangan bencana alam.
Alexander Jason – Redaksi
