Mobilitas masyarakat di Pulau Sumatera mulai kembali normal seiring difungsikannya kembali berbagai infrastruktur transportasi pascabencana. Pemerintah memastikan sejumlah jalur strategis nasional dan provinsi kini sudah bisa dilalui, sekaligus mempercepat proses pemulihan distribusi logistik di wilayah tersebut.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, menyampaikan bahwa secara umum, akses transportasi utama telah kembali terhubung, meskipun di beberapa titik masih diberlakukan pengoperasian terbatas dan membutuhkan kewaspadaan pengguna jalan dalam penjelasannya di Posko Utama Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (19/12). Sejumlah urat nadi transportasi di Aceh kini kembali fungsional. Pengendara sudah dapat melintasi ruas Lhokseumawe–Langsa hingga batas Sumatera Utara, serta jalur strategis Bener Meriah–Takengon (Jalan KKA).
Selain itu, akses Aceh Tenggara–Gayo Lues, jalur Banda Aceh–Aceh Tengah via Blangkejeren, serta Jembatan Awe di wilayah Awe Goutah dan Teupin Reudup kini telah beroperasi normal untuk melayani mobilitas masyarakat. Di Sumatera Barat, Pemerintah terus memacu perbaikan jalan nasional Padang–Bukittinggi via Lembah Anai yang kini mencapai progres 90%. Sementara untuk jalur provinsi Padang Pariaman–Agam via Malalak sudah mulai dapat diakses publik, meski petugas masih menangani sejumlah titik longsor susulan.
Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, mencatat 81 persen dari 80 ruas jalan nasional terdampak bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat kini telah pulih. Dari total 33 jembatan yang terdampak, petugas juga berhasil memfungsikan kembali 19 jembatan.
Berikut rincian pemulihan jalan di tiga provinsi:
• Aceh: Sebanyak 26 dari 38 ruas jalan telah fungsional; 12 ruas sisanya dalam perbaikan.
• Sumatera Utara: Sebanyak 10 dari 12 ruas terdampak sudah dapat dilalui.
• Sumatera Barat: Hampir seluruh jalur pulih, dengan 29 dari 30 ruas telah beroperasi normal.
Khofifah Alawiyah – Redaksi
