Jembatan Teupin Mane penguhubung antara Kabupaten Bireueun dan Bener Meriah telah tersambung kembali. Hal tersebut menjadi anugerah yang besar bagi masyarakat karena urat nadi kehidupan sekaligus perekonomian warga yang sempat terputus kini kembali berdenyut.
Jembatan tersebut sebelumnya putus akibat diterjang banjir bandang pada akhir November lalu. Kini jembatan sudah dapat dilalui kendaraan sejak Minggu pekan lalu. Ribuan warga juga mulai berbondong-bondong melintasinya. Ada yang berjalan kaki, menggunakan sepeda motor, hingga mengendarai mobil.
Tidak hanya warga Aceh yang hendak menuju Bener Meriah, Aceh Tengah, atau Pegunungan Gayo, sejumlah relawan yang membawa logistik bantuan juga memanfaatkan jembatan tersebut dalam menjalankan misinya. Kendaraan niaga pun dapat kembali melintas untuk mengangkut barang dagangan seperti sembako dan elpiji.
Jembatan yang dibangun melalui kerja keras TNI bersama Pemerintah Provinsi Aceh ini sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Hal tersebut diakui oleh Edi Effendy, warga Simpang Empat Aceh yang tinggal di Bener Meriah. Selama dua hari terakhir, ia rutin melintasi jembatan tersebut untuk membeli bensin dari salah satu SPBU di kawasan Bireuen.
Selain Edi, ucapan syukur dan rasa bahagia juga disampaikan M. Ali, pedagang yang biasa berjualan di sekitar Jembatan Teupin Mane. Ia mengaku telah menggantungkan hidupnya di kawasan tersebut selama bertahun-tahun. Ali menilai proses pembangunan jembatan berlangsung secara cepat. Ia bersyukur karena selain dapat kembali mencari nafkah, jalan tersebut kini kembali menjadi pusat lalu lalang warga dari Bireuen menuju Bener Meriah, Takengon, hingga Pegunungan Gayo.
Setelah sepekan jembatan tersebut dapat dilalui oleh kendaraan, arus lalu lintas pun mulai kembali normal dan kawasan tersebut berangsur ramai seperti sediakala.
Nuke Aryandhita – Redaksi

