National

TNI Kerahkan 100 Babinsa untuk Salurkan 10 Ton Beras ke Wilayah Terpencil Aceh

Medan berat tak menyurutkan langkah 100 personel Bintara Pembina Desa (Babinsa) Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menyalurkan bantuan beras bagi warga terdampak bencana di wilayah terpencil Kabupaten Bener Meriah, Aceh. Total 10 ton beras disalurkan untuk memastikan kebutuhan pangan masyarakat tetap terpenuhi.

Para Babinsa yang tergabung dalam Satuan Percepatan Mobilitas (SPM) Korem 011/Lilawangsa menembus jalur pegunungan Gayo menggunakan sepeda motor trail. Jalur sempit, licin, berlumpur, serta kondisi geografis yang ekstrem menjadi tantangan utama dalam pendistribusian bantuan tersebut.

Dengan membawa muatan sekitar 25 kilogram beras per motor, para prajurit TNI harus melintasi jembatan darurat dari pepohonan dan kawasan bekas longsor demi memastikan bantuan tiba di lokasi terdampak.

Komandan pelaksana kegiatan, Letnan Kolonel Patri Andi Ariyanto, mengatakan metode distribusi ini dipilih sebagai solusi paling efektif di tengah keterbatasan akses darat.

“Distribusi beras dilakukan menggunakan sepeda motor trail, dengan setiap personel membawa sekitar 25 kilogram. Target penyaluran 10 ton bantuan diselesaikan dalam waktu dua hari sebagai bentuk percepatan distribusi kepada masyarakat,” ujar Letkol Patri, Senin (22/12).

Ia menjelaskan, penggunaan kendaraan roda dua menjadi pilihan strategis karena kendaraan roda empat tidak mampu menjangkau sejumlah titik di wilayah pegunungan Gayo. Jalur sempit, tanjakan curam, serta kondisi jalan yang rusak berpotensi menghambat distribusi jika menggunakan moda konvensional.

Selain melalui jalur darat, TNI juga memaksimalkan distribusi bantuan melalui jalur udara guna mempercepat penyaluran logistik. Kombinasi jalur darat dan udara dinilai krusial agar tidak ada wilayah terdampak yang terisolasi dari pasokan pangan.

TNI menegaskan komitmennya dalam penanganan dan pemulihan wilayah Sumatra pascabencana. Pekan lalu, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto menyampaikan bahwa sebanyak 36.636 personel telah dikerahkan ke daerah terdampak bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.

Ribuan personel tersebut tidak hanya bertugas menyalurkan bantuan logistik, tetapi juga terlibat dalam perbaikan infrastruktur, pembangunan jembatan darurat, pemulihan akses transportasi, serta pelaksanaan kegiatan trauma healing bagi anak-anak terdampak bencana.

Akbari Danico – Redaksi

×

 

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× hey MOST...