Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, meresmikan aktivasi Paviliun Raden Saleh dan Planetarium Jakarta di kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, pada Selasa (23/12). Peresmian ini menjadi bagian dari upaya memperkuat ekosistem seni, budaya, dan edukasi, sekaligus mendukung transformasi Jakarta sebagai kota global yang berdaya saing dan berkarakter.
Pramono menegaskan, revitalisasi dan aktivasi kawasan TIM tidak hanya berfokus terhadap pembaruan fisik, tetapi merupakan langkah strategis untuk menghidupkan kembali fungsi TIM sebagai ruang kebudayaan yang inklusif, relevan, dan mudah diakses oleh masyarakat. Ia juga menyampaikan harapannya agar kerja sama antara PT Jakarta Propertindo (Perseroda) dan Artotel Group dapat berjalan secara profesional dan berkelanjutan.
Menurutnya, Paviliun Raden Saleh harus menjadi bagian utuh dari pengalaman kultural TIM dengan membuka ruang seluas-luasnya bagi sivitas akademika Institut Kesenian Jakarta (IKJ) serta komunitas seni untuk berkolaborasi dan berekspresi.
Sebagai bentuk komitmen Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam memperluas akses edukasi, Gubernur Pramono menggratiskan kunjungan ke Planetarium Jakarta bagi pelajar dan masyarakat selama tiga bulan ke depan. Kebijakan ini bertujuan mendorong minat belajar sains dan menghidupkan kembali peran Planetarium sebagai sarana edukasi publik yang inspiratif.
Selain itu, Sebagai salah satu ikon edukasi sains di Ibu Kota, pembukaan kembali Planetarium Jakarta diharapkan dapat menjadi ruang pembelajaran yang mendorong tumbuhnya rasa ingin tahu, kemampuan berpikir kritis, serta kecintaan terhadap ilmu pengetahuan, terutama di kalangan generasi muda. Untuk diketahui, Planetarium Jakarta sempat berhenti beroperasi sejak 2012.
Lebih lanjut, Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Perseroda) Iwan Takwin menjelaskan, Paviliun Raden Saleh, yang juga dikenal sebagai Wisma Seni, dihadirkan sebagai fasilitas pendukung utama dalam membangun ekosistem seni dan budaya di TIM. Paviliun ini dikelola bersama Artotel Group melalui konsep ARTOTEL Curated, dengan total 139 kamar dan berbagai fasilitas penunjang, seperti ruang pertemuan, working space, kolam renang, EATSPACE, serta selasar yang difungsikan sebagai ruang pamer karya seni.
Ia menambahkan, kurasi karya seni yang ditampilkan di Paviliun Raden Saleh dilakukan melalui kolaborasi dengan Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) dan para seniman. Dengan demikian, akomodasi ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat menginap, tetapi juga sebagai ruang dialog dan apresiasi seni.
Dengan diresmikannya aktivasi Paviliun Raden Saleh dan Planetarium Jakarta, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta optimistis kawasan Taman Ismail Marzuki akan semakin hidup sebagai ruang publik yang mendorong kreativitas, pembelajaran, dan kolaborasi lintas sektor, sekaligus memperkuat identitas Jakarta sebagai kota global berbasis budaya dan pengetahuan.
Fito Wahyu Mahendra – Redaksi

