Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) resmi mengganti nama cacar monyet menjadi Clade demi mencegah stigmatisasi.WHO mengumumkan bahwa keputusan ini berdasarkan kesepakatan para ahli, penamaan variasi Clade kemudian disesuaikan dengan daerah asal temuannya.
“Konsensus tercapai untuk menyebut penyakit asal Cekungan Congo (Afrika Tengah) sebagai Clade I dan penyakit yang di Afrika Barat menjadi Clade II,” demikian pernyataan WHO melalui situs resminya pekan lalu.
Keputusan ini juga dibuat setelah pertemuan dengan Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa (FAO), yang membantu mengidentifikasi praktik terbaik untuk penamaan penyakit baru. Apalagi penyakit ini didominasi oleh mereka dalam kelompok LGBT.WHO sudah menggodok nama baru ini sejak Juni lalu. Saat itu, Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyatakan bahwa nama penyakit itu harus diganti agar tidak memicu stigmatisasi.
Ghebreyesus mengumumkan rencana ini setelah lebih dari 30 ilmuwan menyatakan bahwa “diperlukan nomenklatur non-diskriminasi dan non-stigmatisasi untuk cacar monyet.”