National

Usulan Poligami Cegah HIV/AIDS Justru Beri Ruang ‘Penderitaan Baru’ Bagi Perempuan

Pernyataan Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum yang mengusulkan poligami dan pernikahan dini untuk mencegah HIV/AIDS tengah disorot publik. Meski ada pihak yang setuju, namun justru sangat banyak sekali yang mempertanyakan usulan tersebut karena dinilai kurang tepat.

Berdasarkan data yang dihimpun melalui polling Most Radio selama 24 jam di akun instagram @Most1058_ pada Rabu (31/8/2022), dari total 107 responden, 94 diantaranya atau sebanyak 88 persen menyatakan usulan tersebut tidak tepat. Sedangkan 12 persen atau 13 reponden menilai usulan Wagub Uu tepat.

Dosen Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Padjadjaran (Unpad) yang pernah menulis sebuah buku “Sejarah Poligami”, Justito Adiprasetio menyebut dalam sejarahnya tidak ada korelasi antara poligami dengan pencegahan penyakit HIV/AIDS.

“Sebenarnya kalau kita lihat, poligami ini kan praktik yang dari periode jaman feodal. Karena (di saat) itu.. laki-laki lebih sedikit dari jumlah perempuan karena menjadi korban pertempuran perang dan segala macam,” kata Tito saat diwawancarai pada program Drive Time, Kamis (1/09/22).

Ia berpendapat, hal itu kini menjadi tidak relevan. Apalagi terkait dalih mencegah HIV/AIDS. Lebih lanjut peneliti gender dan seksualitas ini juga mengatakan, usulan poligami dari Uu Ruzhanul Ulum justru akan menambah ‘derita’ bagi perempuan atau ibu rumah tangga dalam kasus ini.

“Kan Pak Uu bicara dalam konteks ada banyak ibu rumah tangga yang terpapar HIV. Di situ kan kita bisa lihat ya bahwa korbannya ibu rumah tangga. Lalu kenapa solusinya malah kembali mengorbankan ibu nya lagi? Dengan memberikan ruang untuk poligami dan segala macam,” ucap Tito.

#RAP

×

 

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× hey MOST...