National

Pakar Keamanan Siber : Bjorka Tunjukkan Tata Kelola Data di Indonesia Tidak Baik

Pakar Keamanan Siber dan Forensik Vaksin.com, Alfons Tanujaya menyoroti perubahan karakter hacker Bjorka beberapa hari terakhir. Menurutnya, hacker yang awalnya memiliki tujuan finansial dengan menjual data ini berubah menjadi lebih politis.

“Yang mungkin terjadi adalah apakah akun ini diambil alih dengan deal-deal tertentu, sehingga bisa digunakan untuk tujuan tertentu,” ujar Alfons di program Drive Time, Most 1058, Senin (12/9/2022).

Lebih lanjut, ia juga meminta pemerintah untuk segera memperbaiki sistem pengelolaan data dan tidak lagi menyangkal tiap kali insiden itu terjadi. Karena mau tidak mau, tindakan yang dilakukan oleh hacker Bjorka menunjukkan pengelolaan data di Indonesia tidak baik.

“Kalau misalnya kita menangkap Bjorka, tanpa membenahi pengelolaan data itu, percuma. Nanti akan muncul Bjorka-Bjorka lain lagi,” katanya.

Sebagai informasi, Presiden Joko Widodo akan membentuk tim khusus menyusul sejumlah serangan siber dari hacker Bjorka ke instansi pemerintahan. Pembentukan tim dilakukan setelah pemerintah menggelar rapat di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (12/9/2022).

Tim itu akan menindaklanjuti serangan-serangan siber yang diterima beberapa waktu terakhir.

Salah satu kebocoran data yang menggemparkan publik adalah terkait surat-surat Presiden Jokowi. Bjorka mengklaim telah mengantongi surat-surat dari BIN ke Jokowi dalam beberapa tahun terakhir. Namun, klaim itu kemudian dibantah BIN.

#RAP

×

 

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× hey MOST...