Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melaporkan, kasus gangguan ginjal akut atipikal atau gangguan ginjal akut misterius pada anak bertambah menjadi 152 kasus.
Juru bicara Kemenkes RI mengatakan, jumlah ini didapat dari laporan 16 cabang IDAI di seluruh Indonesia. Angka ini meningkat dari sebelumnya mencapai 146 kasus. Ujar Mohammad Syahril di Prime Time Bersama Arlingga Panega pada hari Selasa (18/10).
“Mungkin belum semua bisa melaporkan di sini. Bahkan data terakhir sampai 14 Oktober ada 152 kasus, tadinya 146 kasus,” Ujar Syahril
Syahril mejelaskan gejala kasus yang ada di Indonesia tidak sama seperti yang terjadi di Ghana yang di sebebkan konsums obat-obat seperti Promethazine Oral Solution, Kofexmalin Baby Cough Syrup, Makoff Baby Cough Syrup, dan Magrip N Cold Syrup namun di Indonesia gejala gagal ginjal di sebabkan Kelainan ginjal bawaan, Penyumbatan urine, Komplikasi infeksi, dan Penyakit ginjal polikistik.
Syahril mengatakan, kasus gangguan ginjal akut misterius ini mulai meninggi pada Agustus 2022 dengan jumlah mencapai 36 kasus. Namun, puncaknya terjadi pada bulan September yang mencapai 76 kasus.
“Puncaknya di September ada 76 laporan. Di Oktober ini tren lebih menurun (menjadi 21 kasus) dibanding Agustus. Mudah-mudahan kita harapkan memang trennya enggak meningkat lagi,” Ujar Syahril
Syahril juga mejelaskan tanda-tanda terjadinya gagal ginjal yaitu demam tinggi, Diare, muntah-muntah, kekurangan cairan, dan jumlah air kencing yang sedikit.