Presiden RI, Joko Widodo, dikabarkan memanggil seluruh pejabat Polri, mulai dari para pejabat Markas Besar (Mabes) Polri hingga Kapolres di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Jum’at (14/10/2022). Presiden sendiri tidak menjelaskan terkait pembahasan apa yang akan disampaikan di dalam arahan tersebut.
“Besok (hari ini) didengarkanlah,” kata Jokowi di Bandung, Kamis (14/10) kemarin, dilansir dari kompas.com.
Pemanggilan ini dilakukan, di tengah kondisi kepolisian saat ini, yang sedang diterpa berbagai permasalahan. Mulai dari kasus pembunuhan brigadir Yosua Hutabarat, yang menjadikan mantan Kadiv Propam, Ferdy Sambo sebagai tersangka sampai yang terbaru, insiden penanganan suporter di tragedi Kanjuruhan, yang menewaskan 132 orang. Oleh karena itu, menurut Bambang Rukminto, Pakar Kepolisian, pemanggilan terhadap para pejabat polri menjadi suatu hal yang mesti diapresiasi.
“Makanya ketika Presiden Jokowi mengundang semua kasatwil, kapolri, sampai jajaran kapolres, memang layak kita apresiasi” , ujar Bambang di Prime Time bersama Arlingga Panega edisi Jum’at (14/10).
Menurut Bambang, dengan mengadakan pertemuan ini, presiden memberikan jaminan kapada masyarakat bahwa permasalahan yang menyelimuti polri bisa diselesaikan.
“Artinya presiden memberikan jaminan kapada masyarakat, ini (permasalahan di tubuh polri) bisa kita selesaikan” ujar Bambang.
Di sisi lain, pemanggilan jajaran tinggi kepolisian RI, dinilai menjadi “titik nadir” atau titik rendah kepercayaan presiden terhadap institusi kepolisian.
“Dengan meminta semua jajaran kepolisian untuk hadir di Istana Negara saat ini, artinya inipun juga sudah titik nadir ya”, tutur Bambang.
(EMR)