Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat telah menandatangani nota kesepahaman dalam rencana proyek pembangunan angkutan umum massal perkotaan koridor Barat-Timur Mass Rapid Transit (MRT) Cikarang-Balaraja fase satu, dan tahap satu Tomang-Medan Satria.
Dalam agenda tersebut, hadir langsung Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Plt Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, dan Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto.
“Ini berita luar biasa. Saya mencoba menjadi wartawan begini nulisnya (judul berita), warga Kota Bekasi siap-siap punya MRT,” ujar Ridwan usai agenda di Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat, (17/2), melansir dari Kompas.
Diketahui proyek tersebut telah masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional (PSN). Financial close dijadwalkan akan rampung pada 2024 dan memulai pekerjaannya pada tahun 2025.
“Ini arahan Pak Presiden untuk memulai pembangunan LRT jalur barat ke timur. Baratnya dimulai dari Provinsi Banten dari Balaraja melewati DKI di Tomang kemudian masuk ke Kota Bekasi dan terus ke Cikarang di kabupaten. Untuk tahap satunya, akan ada percepatan di DKI-nya di Tomang di Kota Bekasi di Medan Satria,” ujarnya.
Terkait masa jabatan gubernur, Ridwan Kamil mengatakan jika proyek tersebut nantinya tidak akan terkendala, karena merupakan kendali penuh pemerintah pusat. Saat ini tahap kerja sama juga baru sebatas komitmen saja.
“Kami baru menyepakati terkait trasenya. Dan rutenya melalui mana ada opsi-opsi kan. Karena dengan jarak perbatasan DKI ke Bekasi ujungnya Kota Bekasi harus menyediakan deponya. Nah deponya sedang dalam alternatif mana yang paling memadai dan tersedia lahannya,” kata Ridwan.
[BeF]