Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat merespons soal bakal bermainnya timnas Israel di Piala Dunia U-20 yang akan diselenggarakan pada 20 Mei hingga 11 Juni mendatang di Indonesia.
Ketua MUI bidang Hubungan Luar Negeri Sudarnoto Abdul Hakim mengatakan hal ini sangat sensitif bagi masyarakat lantaran Israel masih dianggap sebagai penjajah bagi Palestina.
“[Kehadiran timnas Israel dan rombongan pendukungnya] Ini adalah hal yang sangat sensitif di masyarakat luas khususnya di Indonesia, karena menyangkut dengan penjajahan zionis Israel terhadap bangsa Palestina yang dalam waktu panjang berlangsung hingga hari ini,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang dikutip Selasa (14/3/2023), dilansir dari CNN Indonesia.
Sudarnoto juga mengungkapkan mengenai komitmen pemerintah dan negara untuk tidak membuka hubungan diplomatik dengan Israel selama persoalan penjajahan Palestina belum selesai.
“Ini pernah ditegaskan oleh Presiden Jokowi dan Menteri Luar Negeri RI dan MUI mendukung sikap tegas ini,” kata Sudarnoto.
Ia mendorong seluruh lembaga dan pihak untuk bersatu menjaga amanah Pembukaan UUD 1945, komitmen presiden, dan kehormatan atau muruah Bangsa dan Negara Indonesia dengan sepenuh hati sebagai sikap tegas untuk tidak membuka hubungan diplomatik dengan Israel.
“Jangan ada celah sedikitpun dengan alasan apapun untuk mengkhianati amanat Pembukaan UUD 1945 dan merusak komitmen presiden sehingga membuka ruang bagi Israel untuk masuk ke Indonesia melalui jalur apapun, termasuk jalur piala dunia sepak bola U-20,” tegasnya.
Sebelumnya, pihaknya telah menyarankan penolakan terhadap kehadiran Israel dalam ajang pesta olahraga dunia yang diselenggarakan di Indonesia.
Sudarnoto mengatakan banyak elemen masyarakat termasuk MUI telah memperingatkan secara terbuka kepada pemerintah untuk mempertimbangkan kembali sikap menerima Timnas Israel dan pendukungnya dalam laga Piala Dunia U-20 di Indonesia.
“Sangat disayangkan, pemerintah masih belum mau mendengar saran dan kritik yang diberikan. Bahkan meminta saran dan masukan dari masyarakat pun tidak pernah dilakukan hingga menjelang event besar ini diselenggarakan,” kata dia.
Menurutnya, apabila Timnas Israel dan pendukungnya tetap hadir dalam Piala Dunia U-20 di Indonesia dapat berisiko menimbulkan pertentangan di kalangan masyarakat.
[VMA]
