Government

Tunjang Perekonomian dan Daya Tarik Wisatawan, Kementerian PUPR Rampungkan Pasar Induk Kota Batu di Jawa Timur

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) baru saja menyelesaikan pembangunan Pasar Induk Kota Batu yang berlokasi di Kota Batu, jawa Timur. Pembangunan Pasar Induk sendiri telah berlangsung sejak Februari 2022 dan telah selesai 100% pada bulan ini. Keberadaan Pasar Induk diharapkan dapat menunjang kegiatan perekonomian masyarakat di Kota Batu, Malang, dan juga kawasan sekitarnya.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menjelaskan bahwa pihaknya membangun/merehabilitasi pasar dengan tujuan untuk meningkatkan fungsi pasar sebagai sarana prasarana perdagangan masyarakat. Pembangunan/rehabilitasi ini membuat Pasar Induk terlihat lebih aman, nyaman, bersih, tertata, dan juga lebih estetis (tidak kumuh).


(Pasar Induk Kota Batu yang memiliki 3 lantai)

“Diharapkan, infrastruktur pasar yang berkualitas dapat dirasakan langsung manfaatnya, terutama menjamin distribusi bahan pokok dan turut menggerakan sektor riil atau UMKM yang merata hingga pelosok desa di seluruh Indonesia,” kata Menteri Basuki.

Adapun pengerjaan pembangunan Pasar Induk Kota Batu dikerjakan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Timur. Kerja sama antara Direktorat Jenderal Cipta Karya dengan Kementerian PUPR diharapkan mampu untuk meningkatkan kualitas dari bangunan pasar menjadi lebih modern yang berbasis Bangunan Gedung Hijau. Selain dari segi bangunan, pembangunan pun berfokus kepada perluasan dengan dilakukannya peningkatan kuantitas bangunan pasar dengan daya tampung 2.630 unit, yang terdiri dari 1,716 kios dan 914 los.


(Luas dari Pasar Induk Kota Batu, Malang, Jawa Timur)

Pasar Induk Kota Batu dibangun dengan ketinggian 3 lantai di atas lahan seluas 44.5252 m² dengan luas bangunan lantai 1 seluas 14.900,62 m², lantai 2 seluas 14.143.63 m², dan lantai 3 seluas 6.032,86 m². Adapun setiap lantai dibagi sebagai 3 zona berbeda. Lantai 1 sebagai zona basah, lantai 2 sebagai zona kering, dan lantai 3 sebagai zona makanan dan kuliner.

Anggaran pembangunan Pasar Induk Kota Batu sendiri berasal dari APBN murni tahun 2021-2023 sebesar Rp166 miliar yang digunakan untuk pembangunan secara menyeluruh bangunan utama pasar dan juga dengan berbagai fasilitas penunjangnya seperti tempat sampah, rumah pompa (GWT), kantor pengelola, perkerasan jalan, pagar keliling, dan lansekap. Pasar ini pun sudah dilengkapi dengan tangga darurat dan juga jalur pejalan kaki yang ramah difabel (ramp difabel).

Direktur Prasarana Strategis, Ditjen Cipta Karya Essy Asiah menjelaskan bahwa pembangunan Pasar Induk Kota Batu merujuk kepada Peraturan Menteri PUPR No.2 Tahun 2015 mengenai Bangunan Gedung Hijau.

“Dengan selesainya pembangunan pasar rakyat yang sehat dan higienis, diharapkan dapat meningkatkan sarana perdagangan barang/jasa dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat, sehingga dapat menyokong pertumbuhan perekonomian kota/kabupaten di sekitar,” kata Essy Asiah.

Pembangunan Pasar Induk Kota Batu merupakan Proyek Strategi Nasional yang didasari oleh Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2019 berkaitan dengan Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gresik – Bangkalan – Mojokerto – Surabaya – Sidoarjo – Lamongan, Kawasan Bromo – Tengger – Semeru serta Kawasan Selingkar Wilis dan Lintas Selatan. Dengan adanya Pasar Induk di Kota Batu, diharapkan dapat menjadi terminal komoditi pertanian atau distributor bahan pokok dan juga dapat menjadi daya tarik wisatawan yang sedang berkunjung ke Kota Batu, Malang, dan sekitarnya, termasuk Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Bromo-Tengger-Semeru.

(RRY)

×

 

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× hey MOST...