Kisah ibadah haji jemaah Indonesia tampaknya meninggalkan cerita duka. Setelah sebelumnya pemberitaan ibadah Haji berkutat mengenai konsumsi jemaah haji asal Indonesia yang dinilai tidak layak, kini cerita duka ibadah haji jemaah Indonesia kembali terjadi.
Hingga kini, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi masih mencari 3 jemaah haji Indonesia yang`dinyatakan hilang ketika puncak haji atau Armuzna (Arafah-Muzdalifah-Mina).
Sebelumnya, jemaah haji yang dinyatakan hilang berjumlah 10 orang selama puncak ibadah haji. Namun, 7 diantaranya berhasil ditemukan, sedangkan 3 lainnya masih dinyatakan hilang.
3 jemaah tersebut adalah Niron Sunar Suna kloter SUB 65, Idun Rohim Zen bin Rohim kloter PLM 20, dan Suhardi Ardi kloter KJT 10 hingga kini belum dapat ditemukan oleh PPIH.
“Mohon doa agar ketiga jemaah haji kita bisa segera ditemukan,” kata Kabid Linjam PPIH Arab Saudi Harun Al-Rasyid di Mekkah, Sabtu (8/7/2023).
Ketua Kloter 20 Embarkasi Palembang Maytizah Husna memberikan keterangan terkait kronologi hilangnya ketiga jemaah haji tersebut. Maytizah menjelaska, Idun terakhir kali meminta izin kepada dirinya untuk pergi ke toilet pada 27 Juni 2023, pada pukul 15:30 Waktu Arab Saudi (WAS) ketika sedang menjalani ibadah wukuf di Arafah. Dan hingga sekarang, sosok Idun belum kunjung ditemukan.
“Ketika itu, izin ke toilet dan tak mau ditemani. Setelah itu, hilang sampai sekarang. Kita sempat sisir waktu itu di maktab di Arafah, tidak ketemu,” kata Maytizah, Jumat (7/7/2023) petang, di sela proses pencarian di kawasan Arafah.
Hal senada pun terjadi terhadap Suharja Wardi. Menurut Ketua Kloter 10 Embarkasi Kertajati (KJT10) Cece Moh Yahya menjelaskan, hilangnya Suharja bermula saat Suraja sedang bersama istrinya untuk mengambil wudhu guna menjalankan shalat dhuhur saat menjalani ibadah wukuf di Arafah.
“Pak Suharja lebih dulu, lalu istrinya masuk. Saat istrinya keluar, suaminya sudah tidak ada,” kata Cece, Sabtu (8/7/2023).
Berbeda dengan Idun dan Suharja yang menghilang di Arafah, Niron disisi lain justru terpisah dengan rombongannya ketika berada di Mina pada tanggal 29 Juni 2023. Niron bersama KBIH Nurul Haramain sedang melaksanakan lontar jumrah pada hari kedua setelah melaksanakan ibadah shalat subuh. Namun, agenda lontar jumrah sendiri sebenarnya dijadwalkan pada sore hari pukul 17:30 WAS.
“Sejak perjalanan dari Mina ke Jamarat, Bapak Niron masih berkumpul dengan rombongan, akan tetapi setelah pulang ke Mina, sesampai di tenda, Bapak Niron tidak terlihat bersama rombongan lagi, tertinggal dari rombongan,” kata Ketua Kloter 65 Embarkasi Surabaya Hartono Sunayar Kemi, Sabtu (8/7/2023).
Hingga kini, 3 jemaah haji yaitu Idun, Suharja, dan Niron hingga sekarang belum ditemukan. Kabid Linjam PPIH Arab Saudi Harun Al-Rasyid pun membentuk tim untuk berpencar mencari ke berbagai lokasi yang diduga menjadi lokasi ketiga jemaah tersebut.
“Sebelumnya kita sudah datang, sisir lagi ke Arafah karena lokasi terakhir di sana, juga kita sudah sisir lagi wilayah Mina hanya saja memang belum ditemukan,” jelas dia.
Selain itu, Harun pun telah mengirimkan tim pencari ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Mekkah. Hal ini dilakukan untuk melihat riwayat penyakit ketiga korban yang diduga mengalami demensia.
“Hari ini kami juga datang ke rumah sakit di Kota Mekkah, sekarang di Rumah Sakit Malik Abdul Aziz, lalu ke Makkah Medical Center (MMC) untuk memeriksa juga apakah ada jemaah kita di sini,” tambah dia.
Selain membentuk tim sendiri, pihak PPIH Arab Saudi pun tengah membuat surat dan juga mengumpulkan berbagai dokumen untuk menjalin kerja sama dengan kepolisian Arab Saudi untuk mencari ketiga jemaah haji tersebut.
Harun pun akan terus melakukan pencarian 3 jemaah haji yang hilang sampai ketiganya ditemukan dalam kondisi apapun. Dan apabila ketiganya belum ditemukan hingga masa operasional haji usai, pencarian ketiga jemaah haji tersebut akan terus dilakukan hingga tuntas melalui bantuan Konjen RI di Jeddah.
“Nanti tim dari Konjen RI di Jeddah yang akan melanjutkan pencarian,” pungkasnya.
(RRY)
