National

Erick Thohir Bagikan Kisah Perjalanannya dalam Menjadi Menteri BUMN Indonesia

Young on Top National Conference (YOTNC) kembali diadakan. Dengan mengusung tema ‘Muda Sukse”, YOTNC 2023 mengundang 27 speakers yang salah satunya adalah Menteri BUMN Indonesia Erick Thohir.

Dalam materinya, Menteri BUMN Erick Thohir membeberkan alasan mengapa dirinya pada akhirnya memilih untuk bergabung ke dalam sektor pemerintah setelah sebelumnya, dirinya mengaku tidak pernah mau masuk ke dalam pemerintahan. 

“Sebenarnya saya punya mimpi lain di kehidupan saya. Karena itu beberapa kali ketika dalam kuti ‘penugasan negara’ saya selalu menolak, karena saya punya mimpi”. Ujar Erick.

Bahkan, Erick Thohir pun percaya bahwa sektor pemerintahan adalah sektor yang sulit, terlebih jika berbicara mengenai birokrasi yang menurutnya adalah hal yang rumit bagi dirinya. 

“Jadi ya, saya punya mimpi, saya juga tidak pernah terpikir masuk pemerintahan karena persepsinya ribet,”. Ujar Erick.

Namun, pada akhirnya Erick Thohir pertama kali mengambil pekerjaan yang berurusan dengan pemerintahan adalah ketika dirinya mengambil pekerjaan yang berkaitan dengan diadakannya Asian Games 2018.

Satu hal yang akhirnya diungkapkan oleh Erick Thohir sebagai ‘kelemahannya’ adalah nasionalisme. Dirinya mengaku ‘lemah’ dengan hal-hal yang berkaitan dengan nasionalisme. 

Pasca ditunjuk sebagai koordinatornya Asian Games 2018, Erick Thohir bahkan mengaku dirinya ditawarkan Presiden Jokowi untuk naik ke tahap yang lebih tinggi, yaitu untuk naik menjadi Menteri Pemuda dan Olahraga Indonesia (Kemenpora).

“Pak sempet nawarin, kenapa nggak sekalian Menpora gitu?,” Ujar Erick.

Namun, pada akhirnya Presiden Jokowi tetap menunjuk Erick Thohir untuk masuk ke dalam kabinet untuk mengurusi BUMN yang menurut Presiden Jokowi merupakan sektor yang rawan akan tindak korupsi. 

Erick Thohir pun menyetujui tawaran tersebut, dengan satu syarat. Yaitu, ‘backing’ dan fasilitas yang akan membantu dirinya untuk memberesi permasalahan-permasalahan yang ada dalam BUMN.

“Pak, tapi saya disupport ga? Karena apabila ingin melakukan pembersihan-pembersihan, dibutuhkan support dari orang nomor satu di Indonesia,” Ujar Erick. 

Dengan komitmen yang diberikan oleh Presiden Jokowi dan juga dilandasi rasa nasionalisme, pada akhirnya Erick Thohir pun kin duduk menjadi Menteri BUMN Indonesia. Namun, nyatanya selain sikap nasionalisme dan komitmen Presiden Jokowi, nyatanya terdapat satu hal yang akhirnya menjadi alasan kuat Erick Thohir mau menjadi Menteri BUMN Indonesia, yaitu kesamaan value dari Erick dan juga pemerintah.

Menurut Erick, value merupakan hal penting bagi seluruh generasi muda Indonesia. Dan dalam konteks kesamaan value antara Erick dan pemerintah, keduannya nyatanya memiliki kesamaan visi dalam melakukan transformasi di BUMN. 

Dan salah satu value yang coba Erick terapkan di dalam transformasi BUMN adalah ‘Akhlak’. ‘Akhlak’ yang merupakan singkatan dari Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif merupakan value yang Erick terapkan untuk mentransformasi BUMN. 

Dengan adanya ‘Akhlak’ ini pada akhirnya BUMN dapat membentuk suatu sistem, yang mana sistem ini akan bekerja apabila value ‘Akhlak’ ini ada di seluruh insan BUMN di Indonesia. 

Hasilnya? Erick selama menjadi Menteri BUMN telah mengajukan 88 proyek sebagai program kerja hingga tahun 2024. Dan, di sepanjang tahun 2023 ini, sudah 70 proyek berhasil dikerjakan oleh pihak BUMN. 

Nyatanya, Erick yang awalnya bahkan enggan masuk ke pemerintahan justru kini sukses mentransformasi BUMN. Dan kuncinya hanyalah satu, value. Erick pada dasarnya memiliki kesamaan value dengan pemerintah, yaitu untuk mentransformasi BUMN. Dan dari adanya kesamaan value tersebut, pada akhirnya cita-cita Erick untuk membentuk BUMN yang bersih, bisa saja terwujud. 

(RRY)

 

×

 

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× hey MOST...