National

Mengenal Penyakit Antraks, Penyakit pada Hewan yang Dapat Menular ke Manusia

Beberapa akhir ini, kasus kematian warga di Gunungkidul, DIY, menjadi sorotan lantaran kematiannya disebabkan oleh konsumsi daging sapi yang terjangkit penyakit Antraks. Sejauh ini, setidaknya terdapat 3 korban meninggal dan juga 87 warga dinyatakan positif akibat terjangkit penyakit Antraks bakteri Bacillus Anthracis ini.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Imran Pambudi pun menjelaskan awal mula kejadian ini terjadi ketika warga berinisial KR menyembelih ternak sapi yang sudah mati yang kemudian dibagikan ke warga sekitar. 

“Jadi kita awali dulu dari kasus kematian sapi tanggal 18 Mei, disembelih dan dibagikan kepada warga untuk dikonsumsi. Jadi ini yang menjadi salah satu penyebab penyebarannya,” Ujar Imran.

Kemudian, pada 20 Mei 2023, warga berinisial KR kembali menyembelih ternak kambing yang sudah mati dan kembali dibagikan kepada warga.

2 hari kemudian, 22 Mei 2023, kini warga dengan inisial SY membagikan daging hewan ternaknya yang telah mati dengan bantuan WP yang ikut membantu menyembelih sapi tersebut.

Lalu di tanggal 26 Mei anak sapi milik KR mati dan dijual. Tanggal 1 Juni 2023, WP masuk rumah sakit dengan keluhan gatal-gatal, bengkak, dan luka.

Dan setelah diambil sampel dari lokasi tempat penyembelihan setelah melakukan pemeriksaan terhadap korban. Ditemukan bahwa tempat penyembelihan tersebut positif spora antraks dari tanah tempat penyembelihan sapi. 

Apa Itu Penyakit Antraks

Antraks sendiri merupakan penyakit yang menyerang hewan yang dapat menular yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis. Antraks dapat ditemui pada hewan-hewan ternak seperti sapi, kambing, domba, dan lainnya dan juga dapat menular ke manusia. 

 Bakteri penyebab antraks dapat bertahan di udara dan kemudian akan membentuk spora yang sangat resisten dengan kondisi lingkungan dan bahan kimia termasuk desinfektan tertentu dan dapat bertahan selama puluhan tahun di dalam tanah. 

Ternak yang mengalami antraks biasanya akan memiliki demam tinggi pada awal infeksi yang disusul dengan perasaan gelisah, kesulitan bernafas, kejang, rebah, dan bahkan kematian. Selain itu, di beberapa kasus, ditemukan ekskreta berupa darah yang keluar dari lubang-lubang kumlah seperti hidung, mulut, telinga, dan anus. Kemudian, muncul juga pembengkakan pada daerah tertentu seperti leher, dada, abdomen, dan sekitar kelamin.

Bahaya Antraks terhadap Manusia

Sebagai penyakit zoonosis, antraks dapat ditularkan dari hewan ke manusia. Manusia dapat tertular apabila terpapar melalui luka terbuka di kulit, menelan atau menghirup spora antraks. Lebih dari 90% kasus antraks yang dijumpai pada manusia adalah jenis antraks kulit.

Dan dalam kasus di Gunungkidul, warga setempat memakan daging yang sudah terjangkit penyakit antraks sehingga potensi positif antraks menjadi lebih tinggi. Manusia yang terjangkit antraks akan memiliki beberapa gejala seperti ruam, benjolan, dan kemerahan pada kulit yang disertai rasa sakit dan gatal. 

Kemudian gejala lain yang muncul pada infeksi antraks melalui saluran pencernaan meliputi mual, muntah, diare yang kadang disertai darah. Di sisi lain, infeksi melalui saluran pernapasan ditandai dengan rasa sakit atau radang pada tenggorokan, sesak pada bagian dada, dan kesulitan bernapas.

Pada manusia, infeksi bakteri antraks dapat diobati dengan pemberian antibiotik seperti ciprofloxacin dan doxycycline dan disertai dengan antitoksin.  

(RRY)

×

 

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× hey MOST...