Senin (17/7/2023) beberapa sekolah di Indonesia sedang menyambut hari pertama masuk sekolah setelah sebelumnya telah menikmati libur kenaikan kelas. Hari ini, banyak siswa-siswa baru dari berbagai jenjang pendidikan di Indonesia masuk ke sekolah untuk memasuki tahun ajaran 2023/2024.
Umumnya, hari pertama masuk sekolah di Indonesia akan dimulai dengan upacara bendera sekaligus sapaan dari kepala sekolah. Lalu, siswa-siswa akan digiring untuk masuk ke kelas mereka yang sebelumnya sudah ditentukan pembagiannya oleh pihak sekolah.
Kemudian, akan dilakukan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang biasanya berisikan mengenai perkenalan dengan instrumen-instrumen sekolah, pengenalan lingkungan sekolah, dan juga diakhiri dengan demo ekstrakulikuler yang terdapat di sekolah tersebut.
Umumnya, hal-hal di atas adalah kegiatan yang dilakukan oleh para siswa ketika memasuki hari pertama masuk sekolah. Indonesia sendiri
Sebagai negara yang pendidikannya sedang mengalami tahap perkembangan, tentunya Indonesia membutuhkan ‘kiblat’ pendidikan guna memaksimalkan mutu pendidikan di Indonesia. Dan hal sesederhana hari pertama masuk sekolah, tentunya jadi aspek penting dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia.
Lantas, negara apa yang dapat menjadi contoh dalam penyelenggaraan hari pertama masuk sekolah?
Jepang. Jepang tidak dapat diragukan lagi terkait kualitas pendidikannya, baik dari pendidikan akademis dan juga pendidikan moral. Kualitas pendidikan Jepang jadi salah satu yang terbaik di dunia dan bahkan menjadi yang terbaik di Asia. Sehingga, menjadikan Jepang sebagai ‘kiblat’ pendidikan rasanya bukanlah hal yang berlebihan.
Lantas, bagaimanakah Jepang menyambut hari pertama masuk sekolah?
Tradisi Nyuugakushiki
Nyatanya, Jepang pun memiliki tradisi unik dalam menyambut hari pertama masuk sekolah pasca selesainya tahun ajaran sebelumnya. Di Jepang, hari pertama masuk sekolah selalu dimulai pada bulan April. Dimana, pada Bulan April bunga Sakura sedang mekar dengan indah.
Hal ini bukanlah sebuah kebetulan belaka, karena nyatanya pemilihan Bulan April sebagai awal tahun ajaran baru memiliki kaitan dengan musim bunga Sakura di Jepang. Para siswa baru di Jepang nyatanya dianggap sebagai sebuah perwujudan dari bunga Sakura. Yang mana proses pemekarannya begitu indah dan juga sangat dinanti oleh masyarakat Jepang. Dan proses penantian tersebut akan menjadi penyambutan, sehingga para siswa tahun ajaran baru akan disambut oleh para pihak sekolah, orang tua, dan elemen pendidikan lain. Penyambutan tersebut diberi nama Nyuugakushiki.
Harus Ditiru Indonesia
Nyuugakushiki sendiri sebenarnya tidak jauh berbeda dengan penyambutan tahun ajaran baru di Indonesia. Terdapat tahapan sambutan kepada siswa-siswa dan juga tahapan pengenalan sekolah. Namun, dengan adanya filosofi bunga Sakura dengan siswa, rasanya Nyuugakushiki menjadi sebuah tradisi penyambutan yang terasa lebih hangat.
Meskipun begitu, bukan berarti penyambutan siswa baru di Indonesia tidak hangat, namun adanya fakta bahwa di beberapa sekolah fase penyambutan siswa seringkali diselingi tindakan senioritas rasanya membuat penyambutan atau hari pertama masuk sekolah di Indonesia seringkali diiringi dengan sebuah tragedi.
Sudah seharusnya, Indonesia meniru apa yang dilakukan Jepang. Sesederhana dengan menganggap para siswa sebagai sebuah harapan, rasanya bukanlah hal yang sulit untuk dilakukan.