Sports

Grazie Mille Gianluigi ‘Superman’ Buffon

Di era sepakbola modern, nama Gianluigi Buffon tentunya lekat dalam ingatan para pecinta sepak bola dunia. Sosok yang dijuluki ‘Superman’ karena aksinya ketika menahan tendangan lawan menjadi satu dari sekian banyaknya kiper legendaris dalam dunia sepak bola.

Kini sosok legendaris dalam dunia sepak bola tersebut memutuskan pensiun di usia 45 tahun bersama klub yang membesarkan dirinya, yaitu Parma. Banyak momen-momen penting yang dimiliki Buffon. Mulai dari penaklukan Italia bersama Juventus, menjadi pahlawan kemenangan timnas Italia di Piala Dunia 2006, sampai menjadi saksi dari lahirnya bintang-bintang baru dalam dunia sepak bola.

1. Karier Buffon

Karir sepak bola  Buffon dimulai ketika dirinya bermain untuk Parma. Di tahun 1995, dirinya menjalani debut melawan AC Milan dengan skor akhir 0-0. Sejak itu, nama Buffon sebagai sosok stopper handal makin dikenal di Italia.

Buffon sendiri bermain bersama Parma sejak musim 1995/1996 hingga musim 2000/2001. Bersama Parma, Buffon menorehkan 265 penampilan dengan 98 clean sheet dan juga berbagai torehan trofi seperti Italian Cup (Coppa Italia), Italian Super Cup, dan UEFA Cup.

BACA JUGA: Legenda Manchester City David Silva Umumkan Pensiun sebagai Pesepakbola

Setelah sukses bersama Parma, nama Buffon sukses memikat si ‘Nyonya Tua’ atau Juventus. Di musim 2001/2002 dirinya resmi berseragam Juventus dengan memecahkan rekor transfer untuk kiper di kala itu dengan harga 52,8 juta Euro. Dan bersama Juventus, Buffon sukses menaklukan Italia melalui 10 gelar liga Italia, 5 gelar Italian Cup, dan 6 gelar Italian Super Cup.

Bersama Juventus, Buffon sukses menorehkan 322 clean sheets dari 685 pertandingannya bersama Juventus. Dan di Juventus pula, sosoknya menjadi legenda klub dengan menjadi kapten bagi Juventus sejak musim 2012/2013.

Namun, alasan mengapa akhirnya Buffon menjadi legenda klub bisa dibilang dikarenakan loyalitasnya terhadap klub yang luar biasa. Juventus di musim 2006/2007 nyatanya harus turun kasta ke Serie B karena kasus calcio polly atau pengaturan skor. Kala itu, sejumlah pemain bintang Juventus memilih hengkang dari Juventus. Namun, Buffon tetap memilih bertahan meskipun mendapatkan berbagai tawaran.

Atas loyalitas ini, Buffon pun akhirnya menjadi kapten klub di musim 2012/2013 hingga musim 2018/2019 ketika dirinya memutuskan untuk hijrah ke Paris Saint Germain.

Dan bersama PSG dirinya bermain sebanyak 1 musim dengan menorehkan 25 pertandingan dengan catatan 9 cleansheet sebelum akhirnya, dirinya memutuskan untuk kembali ke klub yang membesarkannya yaitu Parma dan hingga akhirnya dirinya memutuskan untuk pensiun dari dunia sepak bola.

2. Pahlawan Italia di Piala Dunia 2006

Selain prestasi di level klub, Buffon nyatanya sukses menjadi juara dunia bersama negara asalnya, yaitu Italia. Bermain sebagai bagian dari golden era timnas Italia yang diisi sosok-sosok legenda seperti Francesco Totti, Alessandro Del Piero, Fabio Cannavaro, dan lain sebagainya. Buffon sukses menjadi sosok penyelamat bagi timnas Italia ketika melawan Prancis.

Prancis yang saat itu diperkuat maestro sepak bola Zinedine Zidane sebenarnya beberapa kali memiliki peluang emas. Salah satu yang terbaik adalah melalui sundulan kepala dari Zidane yang seharusnya dapat menjadi gol untuk timnas Prancis.

Namun, di momen inilah Buffon menunjukan  kualitasnya sebagai kiper nomor satu di Italia. Tandukan Zidane yang sangat keras dan cepat tersebut sukses ditepis oleh Buffon melalui penyelamatan gemilangnya. Save tersebut pun menyelamatkan Italia dari kekalahan karena pada saat itu skor dalam keadaan imbang dan dalam fase babak perpanjangan waktu.

Melalui save tersebut, timnas Italia sukses membawa timnas Prancis ke babak adu penalti yang pada akhirnya sukses dimenangkan oleh Italia dengan skor 5-3.

3. Saksi Lahirnya Bintang Baru

Buffon bisa dibilang menjadi satu-satunya pemain yang pernah bermain di era-era yang berbeda dalam dunia sepak bola.

Nyatanya Buffon telah bermain sejak era Zinedine Zidane, Ronaldinho, Ronaldo, Lionel Messi, Cristiano Ronaldo, dan sekarang era Mbappe, dan Haaland. Sehingga, rasanya menjuluki Buffon sebagai saksi lahirnya berbagai bintang baru dalam dunia sepak bola adalah hal yang sangat wajar.

Buffon pada akhirnya resmi menggantung sarung tangannya. Dan tentu saja, nama Buffon rasanya akan selalu lekat bagi para pecinta sepak bola. Kepemimpinan dan loyalitasnya tentunya menjadi salah satu bagian yang dapat dicontoh oleh pesepak bola muda lainnya.

(RRY)

 

×

 

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× hey MOST...