Dalam kunjungan 8 organisasi AI asal Inggris di Indonesia yang digagas oleh pemerintah Inggris sebagai bentuk kolaborasi AI dengan Indonesia. Matt Downing selaku Wakil Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste menekankan Misi AI pertama Inggris ke Indonesia memiliki tujuan yang sangat penting, yaitu menciptakan ruang aman bagi perusahaan AI Inggris untuk mendapatkan pemahaman mendalam tentang perkembangan kebijakan terkini di bidang AI.
Kolaborasi ini merupakan langkah awal dalam menghubungkan para ahli dari pemerintah, industri, dan akademisi, serta dalam berbagi pengetahuan dan praktik terbaik di seluruh komunitas teknologi. Semua ini bertujuan untuk mewujudkan ambisi bersama Inggris dan Indonesia dalam membangun ekosistem digital yang inklusif.
Delegasi misi ini akan bertemu dengan berbagai pemangku kepentingan di Indonesia, termasuk Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), GoTo, dan Indonesia AI Society. Misi ini merupakan kelanjutan dari pertemuan Komite Ekonomi dan Perdagangan Bersama (JETCO) Inggris-Indonesia yang berlangsung pada bulan Juli tahun ini, di mana kedua negara sepakat untuk memperdalam kolaborasi dalam ekonomi digital.
Kecerdasan Buatan telah dengan cepat mengambil alih berbagai sektor utama industri di seluruh dunia. Kawasan Asia Pasifik menjadi pasar yang semakin menarik bagi AI, termasuk Indonesia. Dengan populasi generasi muda yang memiliki pemahaman teknologi yang kuat, banyak masyarakat Indonesia mulai mengadopsi dan memanfaatkan peluang AI yang berkembang pesat. AI memberikan peluang besar untuk mengembangkan perekonomian dan meningkatkan layanan publik secara signifikan.
BACA JUGA: Delegasi AI dari Inggris Bertemu dengan Indonesia untuk Misi AI Pertama
Namun, sebagaimana teknologi baru lainnya yang memasuki masyarakat kita, AI juga memiliki risiko jika tidak dikembangkan dengan benar. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk tidak hanya memimpin dalam pengembangan AI, tetapi juga memastikan keselamatan AI.
Dalam tanggapan terhadap perkembangan pesat AI dalam kehidupan sehari-hari dan untuk memastikan keselamatan masyarakat, Inggris akan menjadi tuan rumah Konferensi Tingkat Tinggi Keamanan AI pertama pada tanggal 1-2 November tahun ini. KTT ini akan menjadi platform penting untuk mempelopori pembicaraan dan negosiasi, mengumpulkan negara-negara dan ahli AI terkemuka, dan mengidentifikasi langkah-langkah keamanan yang diperlukan untuk mengatasi risiko AI. Kami berharap dapat menyambut rekan-rekan kami dari Indonesia di UK AI Safety Summit dalam beberapa minggu ke depan di London.
Kunjungan delegasi AI Inggris ke Indonesia adalah bukti nyata dari komitmen Pemerintah Inggris untuk bermitra dengan Indonesia dan memanfaatkan potensi digital di kedua negara. Delapan organisasi yang berpartisipasi dalam misi ini mewakili berbagai bidang keahlian, termasuk pendidikan & pelatihan, teknologi kesehatan, dan pertahanan. Dengan membangun kemitraan dengan rekan-rekan di Indonesia, kami ingin mengidentifikasi bidang-bidang di mana kami dapat bekerja sama untuk memanfaatkan kekuatan AI demi kebaikan masyarakat.(*/)
(RRY)