Government

Menparekraf: Poltekpar Solo Raya Akan Jadi Pusat Kepariwisataan Terintegrasi Terbesar di Jateng

Menurut Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf), kehadiran Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Solo Raya di Sragen, Jawa Tengah, direncanakan akan menjadi pusat kepariwisataan terintegrasi terbesar di Jawa Tengah, khususnya dalam hal pengembangan sumber daya manusia (SDM) berkualitas untuk sektor pariwisata.

Setelah melakukan peresmian Gedung Kuliah Politeknik Pariwisata Solo Raya di Desa Kwangen, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Menparekraf Sandiaga menyatakan bahwa pusat kepariwisataan terintegrasi terbesar di Jawa Tengah akan berlokasi di Gemolong, Kabupaten Sragen.

BACA JUGA: Menparekraf: Pembangunan Gedung Rektorat Poltekpar Manado Perkuat Penciptaan SDM Pariwisata 

Menparekraf Sandiaga menekankan bahwa Politeknik Pariwisata Solo Raya ini akan berperan penting dalam mencetak SDM unggul yang akan mendukung kemajuan sektor pariwisata di Indonesia, yang saat ini telah naik peringkat di tingkat global berkat adanya SDM pariwisata yang kompeten dan berdaya saing, seperti yang diakui dalam data yang dirilis oleh World Economic Forum (WEF).

Menparekraf Sandiaga optimis bahwa Politeknik Pariwisata Solo Raya akan sangat berkontribusi dalam mencetak SDM unggul yang bersaing di tingkat internasional. Dia juga mencatat bahwa pembangunan Politeknik ini akan menghabiskan anggaran sekitar Rp1,3 triliun dalam beberapa tahun ke depan, dengan fokus pada tepatnya sasaran, manfaat, dan waktu. Dia juga menyebutkan bahwa lulusan Poltekpar sebagian besar akan terserap oleh industri, sementara sebagian lainnya dapat menciptakan lapangan kerja dengan menjadi wirausaha.

BACA JUGA: Menparekraf Sandiaga Uno Ditunjuk Presiden Jokowi sebagai Menko Marves Ad Interim 

Menurut Menparekraf Sandiaga, Poltekpar Solo Raya akan mengadopsi pendekatan berkelanjutan dengan konsep “green campus.” Dia juga menekankan bahwa pusat ini akan menonjol dalam wisata sejarah, mengingat daerah Solo Raya memiliki banyak destinasi wisata bersejarah.

Dalam tahap awal, pengelolaan Poltekpar Solo Raya akan dilakukan oleh Poltekpar Bali, yang akan menyediakan Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) dengan Program Studi Sarjana Terapan (D-IV) Destinasi Pariwisata (DEP).

Direktur Utama Politeknik Pariwisata Bali, Ida Bagus Putu Puja, menyebutkan bahwa Poltekpar Solo Raya akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas, termasuk laboratorium, inkubator bisnis, asrama, GOR, dan fasilitas pendukung lainnya.

Kehadiran Poltekpar Solo Raya akan melengkapi sejumlah perguruan tinggi negeri pariwisata di bawah Kemenparekraf/Baparekraf, seperti Poltekpar NHI Bandung, Poltekpar Bali, Poltekpar Makassar, Poltekpar Lombok, dan Poltekpar Palembang.

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, berharap bahwa kehadiran Poltekpar Sragen akan menciptakan pusat ekonomi baru di Kabupaten Sragen, memberikan dampak positif bagi masyarakat setempat.

Dalam acara tersebut, turut hadir Anggota DPR RI yang juga Wakil Ketua Komisi X, Agustina Wilujeng; Sekretaris Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Sekretaris Utama Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Ni Wayan Giri Adnyani; Inspektur Utama Kemenparekraf/Baparekraf, Bayu Aji; Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Kemenparekraf/Baparekraf, Faisal; Staf Khusus Menparekraf Bidang Pengamanan Destinasi Wisata dan Isu-isu Strategis, Brigjen TNI Ario Prawiseso; Plt. Direktur Infrastruktur Ekonomi Ekonomi Kreatif Kemenparekraf/Baparekraf, Oneng Setyaharini; serta Direktur Utama Badan Otorita Borobudur, Agustin Peranginangin.

 

×

 

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× hey MOST...