Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengawali acara Nusantara Sail 2023 di Pantai Ancol, Jakarta Utara, pada Sabtu (9/9/2023). Nusantara Sail adalah sebuah inisiatif dari Kementerian PUPR untuk mendukung pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, yang akan menjadi pusat maritim Indonesia dan bagian dari peringatan Road to World Water Forum Ke-10 di Bali 2024 serta Hari Maritim Ke-59.
Menteri Basuki menyampaikan bahwa Nusantara Sail 2023 adalah kegiatan berlayar nasional pertama yang diharapkan akan menjadi tradisi tahunan. Tujuan utama acara ini adalah untuk meningkatkan kesadaran bersama dalam melestarikan laut dan mempromosikan budaya berlayar sebagai bagian dari identitas Bangsa Indonesia sebagai negara maritim.
Beliau juga menekankan pentingnya memulai sesuatu, dengan pesan bahwa laut bukanlah penghalang antara pulau-pulau, tetapi justru menjadi penghubung di antaranya. Ini sejalan dengan peran Kementerian PUPR dalam membangun infrastruktur konektivitas, di mana laut merupakan “jembatan” penting.
“Karena paling susah adalah memulai. Tunjukkan bahwa kita memang bangsa maritim dan bangsa pelaut. Laut bukan menjadi pemisah pulau-pulau, tapi justru penghubung pulau-pulau. Dan ini ada hubungannya dengan Kementerian PUPR dalam bertugas membangun infrastruktur konektivitas, jembatan kita adalah laut,” kata Menteri Basuki dalam sambutan Pembukaan Nusantara Sail 2023.
Kegiatan berlayar nasional akan dimulai dari Jakarta menuju Balikpapan, dengan destinasi akhir di IKN Nusantara dan Samarinda. Para peserta diharapkan akan tiba di IKN Nusantara pada tanggal 24 September 2023. Menteri Basuki juga berharap bahwa acara ini akan semakin besar di tahun-tahun mendatang dan mencapai puncaknya pada tanggal 17 Agustus 2024.
Menteri Basuki memberikan pesan kepada para pelaut peserta Nusantara Sail untuk selalu memeriksa peralatan berlayar, menjaga kesehatan, dan memantau perkiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Ketua Panitia Pelaksana Nusantara Sail 2023, yang juga Direktur Pembangunan Jalan, Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR, Wida Nirfaida, menjelaskan bahwa acara ini menghadirkan pertemuan antara pelaut Nusantara dengan pelaut internasional dari berbagai negara, melibatkan 101 pelaut dengan 30 kapal bersejarah. Kapal-kapal tersebut mewakili negara-negara seperti Indonesia, Malaysia, Afrika Selatan, Norwegia, dan Australia, sedangkan para pelaut berasal dari 7 negara, termasuk Indonesia, Amerika, Jerman, Afrika Selatan, Norwegia, Australia, dan Filipina.
“Beberapa kapal yang terlibat antara lain dari Indonesia, Malaysia, Afrika Selatan, Norwagia, dan Australia. Sementara para pelaut yang terlibat terdiri dari 7 negara, yakni Indonesia, Amerika, Jerman, Afrika Selatan, Norwegia, Australia, dan Filipina,” kata Wida Nurfaida.
Setelah tiba di Kalimantan Timur, peserta Nusantara Sail 2023 akan mengikuti berbagai kegiatan seperti misi perkenalan budaya dan misi sosial, penanaman pohon, dan kunjungan ke Desa Pampang, kampung asli Suku Dayak di Samarinda. Acara ini juga diharapkan akan menginspirasi pembangunan IKN Nusantara yang berkelanjutan, dengan fokus pada keberlanjutan lingkungan (hijau), kecerdasan (smart city), serta potensi maritim (blue city) yang akan membantu mewujudkan visi Nusantara
Nusantara Sail 2023 diberi dukungan oleh berbagai pihak, termasuk PT Pertamina (Persero), Yayasan Ayo Berlayar Indonesia (YABI), Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI), Persatuan Olahraga Layar Seluruh Indonesia (PORLASI), Otorita IKN, pemerintah daerah, dan sejumlah kementerian/lembaga.
Dalam acara tersebut, turut hadir Inspektur Jenderal Kementerian PUPR T. Iskandar, Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Hedy Rahadian, Dirjen Sumber Daya Air Bob Arthur Lombogia, Dirjen Cipta Karya Diana Kusumastuti, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati, para Pejabat Tinggi Pratama di Lingkungan Kementerian PUPR, serta Generasi Muda (Genmud) PUPR.
(RRY)