Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) menghimbau untuk Warga Negara Indonesia (WNI) segera meninggalkan wilayah Israel dan Palestina usai konflik kembali pecah di dua negara tersebut. Diketahui, Israel telah menyatakan bahwa perang terbuka usai serangan Hamas, dengan melakukan serangan balik ke Jalur Gaza. Akibat serangan tersebut, ratusan orang tewas.
“Menimbang situasi keamanan terakhir dan demi keselamatan para WNI, Pemerintah Indonesia menghimbau agar WNI yang berada di wilayah Palestina maupun Israel segera meninggalkan wilayah tersebut,” kata Kemenlu dalam siaran pers, Selasa (10/10/2023).
Kemenlu juga meminta kepada WNI untuk membatalkan rencana kunjungan kedua negara tersebut bagi yang sudah merencanakan perjalanan. Terkait rencana evakuasi, Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemenlu, Judha Nugraha mengatakan, situasi keamanan di lapangan bervariasi tergantung lokasinya, baik di Palestina maupun Israel.
“Untuk lokasi yang masih memungkinkan pergerakan yang relatif aman, seperti beberapa titik di Israel, diminta para WNI untuk segera meninggalkan wilayah tersebut, termasuk bagi WNI wisatawan,” kata Judha.
BACA JUGA: Perdana Menteri Israel Serukan Perang terhadap Hamas
Diberitahu sebelumnya, Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu telah menyatakan perang terbuka terhadap Hamas di Palestina dan jumlah korban tewas akibat konflik bersenjata antara Israel dan Hamas sejak 7 Oktober 2023, juta terus bertambah.
Korban tewas akibat serangan Hamas ke Israel naik menjadi lebih dari 1,487 orang pada hari Senin (9/10/2023). Sedangkan korban luka disebut mencapai 6.327 orang. Sementara itu, Kementerian Kesehatan Palestina menyebut korban tewas di Jalur Gaza meningkat menjadi 678 orang pada Senin dan kemudian 3.727 orang lainnya terluka sejak Israel melancarkan gelombang serangan udara sebagai balasan.
Sebelumnya, Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia Kementerian Luar Negeri RI, Judha Nugraha, mengatakan ada 45 WNI di Palestina. Dari jumlah itu, kata Judha, ada 10 orang yang berada di Gaza.
“Berdasarkan data terakhir, jumlah warga negara kita yang ada di Palestina tercatat ada 45 orang, di mana sebarannya 10 orang ada di Gaza dan 35 ada di Tepi Barat,” ucap Judha ditemui di Hotel Aryaduta, Jakarta.
Judha mengatakan tidak ada WNI yang menjadi korban perang Israel dengan Hamas di Gaza. Judha juga mengatakan Kemlu terus berkoordinasi dengan tiga KBRI di dekat Palestina untuk perlindungan WNI. Presiden Palestina Mahmoud Abbas meminta PBB segera turun tangan mengambil tindakan terhadap agresi Israel di Gaza. Abbas meminta serangan Israel ke Palestina dihentikan.
Menurut Kantor berita negara WAFA, Abbas menyampaikan pernyataan tersebut melalui panggilan telepon dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres. Abbas meminta PBB untuk “segera turun tangan untuk menghentikan agresi Israel yang sedang berlangsung terhadap rakyat Palestina, khususnya di Jalur Gaza,” menurut laporan WAFA, Selasa (10/10/2023).
Abbas menekankan pihaknya membutuhkan bantuan medis di Gaza. Abbas mendesak PBB untuk menjunjung tanggung jawabnya sebagaimana diakui oleh legitimasi internasional dan memastikan perlindungan bagi rakyat Palestina.(*/)
(LZ)