World

Mengenal Hamas: Sejarah, Pendiri, Ideologi, dan Hubungannya dengan Konflik Israel-Palestina

Konflik Israel-Palestina adalah salah satu konflik terpanjang dan paling rumit di dunia. Salah satu kelompok yang memainkan peran sentral dalam konflik ini adalah Hamas. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi sejarah, pendiri, ideologi, dan hubungan Hamas dengan konflik tersebut.

Sejarah Singkat Hamas

Hamas, yang merupakan singkatan dari Harakat al-Muqawamah al-Islamiyyah (Gerakan Perlawanan Islam), didirikan pada tahun 1987 selama intifada pertama, yang merupakan gelombang besar protes dan perlawanan Palestina terhadap pendudukan Israel di Wilayah Gaza dan Tepi Barat. Hamas bermula sebagai gerakan sosial dan kemudian mengembangkan sayap militernya.

Pendiri Hamas

Hamas didirikan oleh sejumlah tokoh Palestina, di antaranya adalah Sheikh Ahmed Yassin, Sheikh Salah Shehadeh, dan Dr. Abdul Aziz al-Rantisi. Sheikh Ahmed Yassin, yang juga seorang guru sekolah, adalah salah satu figur paling berpengaruh dalam pembentukan Hamas dan menjadi pemimpin spiritualnya. Salah Shehadeh dan Abdul Aziz al-Rantisi memainkan peran penting dalam aspek militer dan organisasi Hamas.

BACA JUGA: Perdana Menteri Israel Serukan Perang terhadap Hamas 

Ideologi Hamas

Ideologi Hamas terutama didasarkan pada pandangan Islam radikal. Mereka menganggap konflik dengan Israel sebagai perang suci atau jihad, dan tujuan akhirnya adalah mengembalikan seluruh wilayah Palestina, termasuk Israel, ke tangan orang Palestina. Hamas menolak keras pengakuan Israel sebagai negara Yahudi dan menegaskan hak Palestina untuk menentukan nasib mereka sendiri.

Hamas juga memiliki sayap sosial yang terlibat dalam berbagai kegiatan seperti pendidikan, kesehatan, dan layanan sosial. Ini membantu mereka mendapatkan dukungan dari sebagian besar penduduk Palestina di Gaza dan Tepi Barat.

Hubungan dengan Konflik Israel-Palestina

Hamas telah memainkan peran penting dalam konflik Israel-Palestina sejak didirikan. Mereka telah terlibat dalam berbagai serangan teroris, meluncurkan roket ke wilayah Israel, dan terlibat dalam pertempuran dengan pasukan Israel. Sebaliknya, Israel menganggap Hamas sebagai organisasi teroris.

Konflik antara Hamas dan Israel telah mengakibatkan kerugian besar di kedua pihak, dengan warga sipil sering menjadi korban. Upaya perdamaian antara kedua belah pihak telah gagal berkali-kali, dan konflik ini tetap berlangsung hingga saat ini.

Pada tingkat internasional, beberapa negara dan organisasi, seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa, telah mencap Hamas sebagai organisasi teroris. Sementara itu, negara-negara Arab dan beberapa kelompok di dunia Islam mendukung perjuangan Hamas dan menganggapnya sebagai pahlawan perlawanan Palestina.

Hamas adalah kelompok yang berpengaruh dalam konflik Israel-Palestina dengan ideologi yang didasarkan pada Islam radikal. Meskipun mereka memiliki sayap sosial yang memberikan dukungan bagi warga Palestina, konflik dengan Israel tetap menjadi fokus utama mereka. Sementara Hamas terus berjuang untuk mengakhiri pendudukan Israel di wilayah Palestina, konflik ini tetap menjadi salah satu konflik terpanjang dan paling rumit di dunia. Solusi damai untuk konflik ini tetap menjadi tujuan yang sulit dicapai hingga saat ini.(*/)

(RRY)

 

×

 

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× hey MOST...