Government

Wamenparekraf: Batik Merupakan Bagian Kehidupan Masyarakat dan Diplomasi Budaya Indonesia

Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf/Wakabaparekraf) Angela Tanoesoedibjo menyatakan bahwa batik, sebagai bagian dari warisan kekayaan budaya Indonesia, telah menjadi unsur yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat yang kuat dan merupakan identitas nasional. 

Pernyataan ini disampaikan oleh Wamenparekraf Angela dalam acara “Istana Berbatik” yang berlangsung di depan Istana Merdeka Jakarta pada Minggu (1/10/2023). Acara ini diadakan dalam rangka memeriahkan Hari Batik Nasional yang diperingati setiap tanggal 2 Oktober. “Istana Berbatik” adalah sebuah pagelaran busana yang menampilkan beragam motif batik Nusantara yang kaya akan makna filosofis dan keindahannya yang abadi.

Acara tersebut dihadiri oleh Presiden Joko Widodo, Ibu Negara Iriana, Wakil Presiden Ma’ruf Amin, dan Ibu Wury Estu Handayani. Wamenparekraf Angela menjelaskan bahwa dalam pagelaran ini, kita akan menyaksikan bagaimana batik telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia dari masa ke masa, melintasi generasi-generasi, dan telah menjadi elemen penting dalam diplomasi budaya Indonesia.

“Pada pagelaran ini kita akan menyaksikan bagaimana batik telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia dari masa ke masa, dari generasi ke generasi, dan telah menjadi bagian dari diplomasi budaya Indonesia,” katanya.

BACA JUGA: Ragam Busana Nusantara Meriahkan Upacara HUT ke-78 RI di Lingkungan Kemenparekraf 

“Istana Berbatik” memamerkan berbagai koleksi batik terbaik dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk batik dari kerajaan-kerajaan lokal, kreasi pengrajin UMKM yang didukung oleh Bank Indonesia BRI, serta desain batik dari perancang busana Indonesia. Koleksi-koleksi ini ditampilkan dalam peragaan busana di atas panggung seluas 150 meter dengan latar belakang yang megah dan bersejarah, yakni Istana Merdeka.

Wamenparekraf Angela, yang juga merupakan Ketua Pelaksana Istana Berbatik, menjelaskan bahwa pagelaran busana ini melibatkan 503 model, termasuk perwakilan kerajaan, pejabat pemerintah, duta besar, serta berbagai tokoh masyarakat. Selain peragaan busana, Istana Berbatik juga menampilkan seni tari, musik, dan pameran UMKM batik, sebagai dukungan bagi kreativitas anak-anak bangsa. Acara ini dihadiri oleh sekitar 4.380 undangan dan disiarkan secara nasional melalui media televisi, platform online, serta layar videotron dan LED di sekitar Istana Merdeka.

BACA JUGA: Hadiri Indonesia Comic Con 2023, Wamenparekraf Angela Tanoesoedibjo Dukung Pengembangan Karakter IP Komik Agar Lebih Beragam 

Wamenparekraf Angela berharap bahwa melalui acara ini, kecintaan dan apresiasi terhadap batik sebagai warisan budaya Indonesia akan semakin meningkat. Dia sendiri tampil anggun mengenakan batik asal Jawa Timur, dengan motif Anggrek Gringsing yang mencerminkan keindahan flora Indonesia.

“Kami berharap, melalui acara ini batik sebagai warisan budaya Indonesia semakin digemari, semakin dikreasikan, semakin sering dikenakan, sehingga semakin lestari dan menyejahterakan,” ujar Wamenparekraf Angela.

Jawa Timur sendiri memiliki berbagai motif batik, termasuk motif Lokcan dari Tuban, Gajah Oling dari Banyuwangi, Pring Sedapur dari Magetan, Reog Ponorogo, dan motif Merak dari Sidoarjo.(*/)

(RRY)

×

 

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× hey MOST...