National

Pakar Keamanan ISS Cut Khairul Fahmi Berikan Tanggapan Terkait Debat Capres Ketiga

Debat capres yang berlangsung pada malam sebelumnya kembali menjadi sorotan publik. Kali ini, isu pertahanan dan keamanan menjadi fokus perbincangan, terutama setelah adanya serangan-serangan tajam dari paslon 01 dan 03 ke paslon 02. Sebagai seorang pakar keamanan, Direktur Eksekutif Institute for Security and Strategic Studies (ISS), Cut Khairul Fahmi, memberikan pandangannya terhadap perdebatan tersebut.

Pada awal pembicaraan, Cut Khairul Fahmi, atau yang akrab dipanggil Mas Irul, menyampaikan kesan umumnya terkait debat capres. Meskipun diakui bahwa debat tersebut memiliki momen-momen seru, ia menyoroti kurangnya kejelasan dan substansi dalam gagasan yang diusung oleh para calon presiden terkait isu pertahanan.

“Sayangnya tidak banyak hal yang bisa dibayangkan detail dan substansial terkait dengan gagasan-gagasan itu,” ujar Mas Iru. Ia melanjutkan bahwa debat lebih banyak didominasi oleh serangan-serangan verbal dan balas-membalas antar-paslon, daripada membahas langkah-langkah konkret terkait pertahanan dan keamanan.

Mas Iru juga menyoroti fokus para capres pada serangan tajam satu sama lain, yang membuat substansi gagasan terabaikan. “Para capres itu bahkan mungkin sejak awal sudah sibuk ini ya, sibuk mungkin sejak awal sudah berupaya untuk saling menyerang, saling balas,” ungkapnya.

Adapun pandangan terhadap visi paslon 01, Cut Khairul Fahmi menyebut bahwa Anies Baswedan lebih fokus pada isu-isu non-militer yang bersifat lunak, seperti pertahanan ideologi, politik, sosial, dan budaya. Menurutnya, hal ini juga perlu menjadi perhatian dalam konteks pertahanan nasional.

Ketika membahas visi paslon 02, Prabowo Subianto, Mas Iru menekankan bahwa Prabowo melihat pertahanan yang kuat sebagai prasyarat kemakmuran. Stabilitas yang dihasilkan dari pertahanan yang kuat dianggapnya dapat memberikan kenyamanan dan keleluasaan bagi pembangunan sektor-sektor lain.

BACA JUGA: Benarkah Menteri Era Presiden Jokowi Memiliki Tanah Ratusan Ribu Hektare? Berikut Faktanya!

Sementara itu, terkait paslon 03, Ganjar Pranowo, Mas Iru melihat bahwa perannya sebagai penengah dalam debat membuatnya kurang terfokus. Meskipun memiliki gagasan seperti pertahanan 5.0, ia khawatir apakah implementasinya bisa terwujud dalam waktu lima tahun periode pemerintahan.

Pada akhir wawancara, Mas Iru menyoroti ketimpangan anggaran sebagai tantangan utama dalam membangun pertahanan yang ideal. Kendala fiskal dan keterbatasan anggaran menjadi masalah yang perlu mendapatkan perhatian lebih lanjut.

Pembicaraan ini memberikan gambaran mengenai isu-isu krusial dalam pertahanan dan keamanan yang perlu dipertimbangkan oleh calon presiden, sambil memberikan pandangan kritis terhadap kurangnya kejelasan dan substansi dalam perdebatan capres tersebut. (*/)

(RRY)

×

 

Hello!

Click one of our contacts below to chat on WhatsApp

× hey MOST...