Prabowo Subianto ketika menjalani debat capres pertama di Kantor KPU RI (Foto: Foto: MPI/Arif Julianto
Calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto, memberikan klarifikasi terkait pernyataan Anies Baswedan mengenai lahan seluas ratusan ribu hektare yang disebut dalam debat capres kedua pada Minggu (7/1). Prabowo menegaskan bahwa lahan tersebut merupakan tanah hak guna usaha (HGU) yang telah dia kuasai dan diserahkan untuk proyek food estate atau lumbung pangan.
Pada acara Konsolidasi relawan Prabowo-Gibran di GOR Remaja, Riau, Prabowo menyatakan kesiapannya untuk menggunakan lahan HGU tersebut guna mendukung kebutuhan pangan Indonesia. Ia menjelaskan bahwa sekitar tiga tahun yang lalu, ia ditugaskan untuk menggarap proyek food estate sebagai antisipasi terhadap krisis pangan.
“Padahal Pak Jokowi ada, saya di istana 2,5 tahun yang lalu saya sudah serahkan tanah itu kepada negara,” ujar Prabowo, menegaskan bahwa ia telah menyerahkan tanah tersebut sebelum menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
BACA JUGA: Benarkah Menteri Era Presiden Jokowi Memiliki Tanah Ratusan Ribu Hektare? Berikut Faktanya!
Prabowo juga mengklarifikasi perihal data yang disampaikan oleh Anies Baswedan, menyebut bahwa jumlah lahan yang disebutkan Anies salah dan mendekati 500 ribu hektare, bukan 343 ribu hektare seperti yang disebutkan dalam debat. Ia menilai pernyataan Anies bertujuan untuk menghasut dan menciptakan ketidakpuasan terhadap dirinya.
“Kemarin juga salah-salah mulu itu, bukan 343 ribu hektare bukan, mendekati 500 ribu hektare. Dia mau ejek, mau menghasut, dia mau bikin rakyat benci sama saya,” tegas Prabowo.
Juru Bicara Timnas Anies-Muhaimin (AMIN), Billy David, membantah klaim bahwa Anies menyerang secara personal dalam debat ketiga Pilpres. Menurutnya, pernyataan Anies masih sesuai dengan aturan dan batasan yang ditentukan, serta sesuai dengan substansi materi debat ketiga.
Klarifikasi yang disampaikan Prabowo diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih jelas kepada publik terkait lahan HGU yang menjadi perbincangan dalam debat dan menghindari penafsiran yang salah terkait tujuan penggunaannya untuk proyek food estate. (*/)
(RRY)
