Selasa, 16 Januari, Raja Arab Saudi Salman memimpin sidang kabinet yang menetapkan lima hari libur Idulfitri tahun ini di kerajaannya. Penetapan ini merupakan hasil dari persetujuan Raja Salman terhadap amandemen yang diajukan oleh kabinet terkait hari libur lebaran. Keputusan ini diharapkan dapat memberikan kesempatan yang lebih besar bagi warga Saudi untuk merayakan Idulfitri bersama keluarga dan menjalani berbagai kegiatan spiritual.
Menurut laporan dari Saudi Gazette, entitas tersebut akan memastikan libur resmi Idulfitri dan Idul Adha diperpanjang minimal empat hari kerja, dengan kemungkinan diperpanjang hingga lima hari kerja. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah Arab Saudi untuk memberikan waktu yang cukup bagi warganya merayakan momen-momen keagamaan dengan khusyuk dan gembira.
Selain membahas masalah libur lebaran, sidang kabinet juga mengangkat isu penting terkait hubungan diplomatik. Perdana Menteri sekaligus Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MbS) melakukan panggilan telepon dengan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau. Pertemuan tersebut mencerminkan pentingnya hubungan antar-negara dan upaya diplomasi dalam menyelesaikan isu-isu regional dan internasional.
BACA JUGA: Kementerian Agama Umumkan Pembukaan Periode Pelunasan Biaya Perjalanan Ibadah Haji
Dalam diskusi yang berlangsung, kabinet menekankan perlunya mengurangi dan mencegah penyebaran kekerasan, mengingat dampak signifikan yang dapat ditimbulkannya terhadap perdamaian global. Posisi Saudi sebagai pemimpin di wilayah tersebut ditegaskan kembali, dan komitmen untuk berperan aktif dalam menjaga stabilitas regional menjadi sorotan utama dalam pertemuan tersebut.
Tradisi Idulfitri di Arab Saudi selalu menjadi momen yang meriah. Menurut laporan dari The National News, selama hari-hari terakhir Ramadan, keluarga sibuk mempersiapkan rumah untuk menyambut tamu selama Idulfitri. Aktivitas seperti membersihkan rumah dan memasang dekorasi atau pernak-pernik khas lebaran menjadi bagian dari persiapan menyambut momen suci ini.
Malam Idulfitri diwarnai oleh nyanyian lagu-lagu khas lebaran, termasuk lagu seperti “Ya Leilet El Eid” yang dirilis pada tahun 1939. Warga Saudi juga sering begadang hingga pagi untuk menyambut malam Idulfitri. Ketika pagi tiba, mereka tidak langsung tidur, tetapi bersiap-siap untuk melaksanakan salat Id sebagai bagian dari ibadah dan tradisi keagamaan mereka.