Sekretaris Jenderal Partai NasDem, Hermawi Taslim, mengumumkan bahwa elite tiga partai politik yang menjadi pengusung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar akan menggelar pertemuan di NasDem Tower, Jakarta, pada hari ini. Pertemuan ini menjadi sorotan mengingat relevansi topik yang akan dibahas, terutama terkait wacana angket kecurangan pemilu.
“Ya, sore di NasDem,” ungkap Hermawi ketika dimintai konfirmasi mengenai rencana pertemuan oleh CNNIndonesia.com pada Kamis (22/2).
Hermawi tidak memberikan rincian mengenai siapa saja tiga petinggi partai yang akan hadir dalam pertemuan tersebut. Namun, dia mengakui bahwa salah satu agenda yang akan dibahas adalah terkait wacana angket kecurangan pemilu.
BACA JUGA: Co-Captain Timnas AMIN, Tom Lembong Optimis Pilpres 2024 Dua Putaran
Capres nomor 1, Anies Baswedan, sebelumnya telah mengungkapkan bahwa tim hukum nasional Anies-Muhaimin (AMIN) menemukan permasalahan utama sebelum pencoblosan Pilpres 2024. Anies mengungkapkan bahwa masalah terbesar bukan terjadi di Tempat Pemungutan Suara (TPS), melainkan pada kegiatan pra-TPS yang mempengaruhi aspirasi masyarakat sebelum pemilihan.
“Dari temuan sementara kami, kami menemukan masalah terbesar bukan di TPS. Masalah terbesar yang ditemukan adalah kegiatan-kegiatan pra-TPS,” ujar Anies di Yusuf Building Law Firm, Jakarta Selatan, pada Selasa (20/2).
Ganjar Pranowo, calon presiden nomor urut 2, juga telah mengajak partai-partai pengusung pasangan AMIN di DPR untuk mengusulkan hak angket dalam mengusut dugaan kecurangan dalam Pemilu 2024. Upaya ini telah diarahkan kepada partai pengusungnya di DPR, yakni PDIP dan PPP. Namun, usulan tersebut harus mendapat dukungan luas dari partai lain agar memenuhi syarat lebih dari 50 persen anggota dewan.
Pertemuan elite tiga partai pengusung Anies-Muhaimin ini menandai langkah politik yang signifikan dalam menghadapi isu-isu krusial pasca-pemilu. Diskusi dan kesepakatan yang tercapai dalam pertemuan tersebut diharapkan dapat membawa kontribusi positif bagi upaya mengungkap kebenaran dan menjaga integritas proses demokrasi di Indonesia. (*/)
(RRY)