Kamis (14/3) dini hari, gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,2 mengguncang daerah Minahasa Selatan dan Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat bahwa gempa tersebut terjadi tepat pada pukul 01.56 WIB. Meskipun gempa tersebut cukup kuat, BMKG menegaskan bahwa tidak ada potensi terjadinya tsunami akibat gempa tersebut.
Pusat gempa dilaporkan berada di laut dengan kedalaman 128 km, dan lokasi tepatnya tercatat di koordinat 0,21 Lintang Selatan dan 125,24 Bujur Timur.
BACA JUGA: Tidak dapat Diprediksi, Berikut Langkah-Langkah Evakuasi Diri Apabila Terjadi Gempa Bumi
Guncangan gempa ini terasa pada Skala II MMI (Modified Mercalli Intensity) di daerah Minahasa Utara dan Bolaang Mongondow. Menurut penjelasan skala MMI, tingkat II menandakan bahwa getaran hanya dirasakan oleh beberapa orang, terutama di dalam rumah. Getaran yang terasa pada tingkat ini seringkali diibaratkan seperti adanya truk yang sedang melintas.
Meskipun telah terjadi gempa bumi yang cukup signifikan, hingga saat ini belum ada laporan mengenai dampak yang ditimbulkan akibat peristiwa tersebut. Masyarakat di sekitar wilayah yang terkena guncangan diminta untuk tetap tenang dan waspada serta mengikuti informasi resmi dari BMKG maupun pihak berwenang setempat.
Peristiwa gempa bumi ini sekali lagi menegaskan pentingnya kewaspadaan terhadap potensi bencana alam di Indonesia, terutama di wilayah-wilayah yang rawan gempa. Semua pihak, baik pemerintah maupun masyarakat, diharapkan dapat meningkatkan kesiapsiagaan dan kapasitas dalam menghadapi dan merespons situasi darurat yang mungkin timbul akibat gempa bumi dan bencana alam lainnya. (*/)
(RRY)
