Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus berupaya untuk meningkatkan pelayanan dan kualitas jalan tol kepada masyarakat. Salah satunya melalui Konstruksi Penanganan Banjir pada KM 08 di Ruas Tol Pondok Aren – Serpong.
Dioperasikan sejak tahun 1999, Jalan Tol Pondok Aren – Serpong melintasi aliran Sungai Cibenda yang disalurkan melalui saluran air (box Culvert) dengan dimensi 2 x 4,5 meter dan tinggi 2,5 meter. Akan tetapi, perubahan tata guna lahan di sekitar Jalan Tol Pondok Aren – Serpong menyebabkan terjadinya perubahan pola aliran sungai Cibenda, sehingga menyebabkan terjadinya genangan yang tercatat terjadi hampir setiap tahun sejak 2019.
Untuk menanggulangi permasalahan tersebut, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Bina Marga dan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), serta Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Bintaro Serpong Damai, tengah melaksanakan beberapa pekerjaan konstruksi.
“Upaya kami melalui beberapa pekerjaan konstruksi yang meliputi peninggian badan jalan setinggi 2 meter pada KM 8, sepanjang 459 meter. Kemudian, melakukan penggantian box culvert menjadi jembatan bentang 20 meter, membangun kolam retensi arah Jakarta (memaksimalkan ROW Jalan Tol) sebagai pengendali banjir, dan pembersihan sedimen sungai di area Box Culvert ,” ujar Direktur Jenderal Bina Marga Hedy Rahadian dalam kegiatan Press Conference di Media Center Kementerian PUPR, Rabu (5/10/2022).
Pekerjaan konstruksi per September 2022 sudah mencapai 31,89%. Pekerjaan tahap I (Arah Jakarta) akan selesai pada Desember 2022 dan pekerjaan tahap II (Arah BSD) akan selesai pada Mei 2023 mendatang yang dilakukan oleh kontraktor dari PT Wijaya Karya (Persero) Tbk.
“Dengan pekerjaan konstruksi tersebut, diharapkan aliran air Sungai Cibenda dapat menjadi lebih lancar terutama pada saat musim penghujan. Pada lokasi tersebut, juga akan dibangun kolam pengendali banjir (kolam retensi) yang direncanakan dapat menjadi lokasi penampungan air pada saat hujan terjadi dan mencegah air menggenangi badan jalan,” tambah Kepala BPJT Danang Parikesit yang juga hadir dalam kegiatan Press Conference.
Untuk mempercepat penyelesaian pekerjaan, Kementerian PUPR terus melakukan koordinasi dengan instansi terkait seperti Pemerintah Kota Tangerang Selatan yang telah menindaklanjutinya dengan melaksanakan normalisasi dan pembangunan tanggul Sungai Cibenda (sisi hilir).
Kementerian PUPR bersama dengan BUJT PT Bintaro Serpong Damai telah melakukan beberapa tindakan antisipasi saat terjadi genangan, yaitu dengan menginformasikan lokasi banjir melalui VMS, pemberlakuan rekayasa lalu lintas seperti buka tutup jalan tol di gerbang masuk jalan tol, menyediakan U-Turn di jalan tol, dan mengalihkan kendaraan keluar ramp atau akses terdekat.
Di samping itu, Kementerian PUPR dan BUJT PT. Bintaro Serpong Damai juga telah mengarahkan sejumlah petugas dan menambah jumlah personil yang stand by untuk mengkoordinasikan kondisi saat terjadi genangan, menyiagakan pompa eksisting, mobile pompa, dan pompa submersible pada lokasi rawan banjir, pembersihan sedimentasi pada lokasi crossing Sungai Cibenda serta memberikan informasi informasi cuaca dan suhu kepada pengguna jalan tol melalui mobile app BPJT info yang terintegrasi dengan portal BMKG.