Aremania, kelompok suporter Arema FC kecewa dengan sikap Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan yang dipimpin Menkopolhukam Mahfud MD. Juru bicara Aremania Dadang Indarto mengungkapkan, kekecewaan itu lantaran tidak menyertakan barisan suporter Arema FC dalam komposisi tim pencari fakta tersebut.
“Sangat kami sayangkan dari TGIPF, Aremania tidak dimasukkan di dalam TGIPF karena apa, satu, kita ini adalah korban,” ujar Dadang saat diwawancara dalam program Drive Time bersama Johnny White, Kamis (6/10/22)
Meski tidak meragukan kredibilitas orang-orang yang berada di TGIPF, namun Aremania mengkhawatirkan adanya tekanan-tekanan yang muncul dari sejumlah oknum. Pasalnya, menurut Dadang, ada sejumlah korban Tragedi Kanjuruhan yang malah mendapatkan intimidasi.
“Teman-teman sudah dikunjungi oleh teman-teman dari keamanan. Mereka itu meminta maaf, dikasih sejumlah uang duka. Tetapi ada intimidasi yang intinya bahwa ‘Lu aku kasih uang, kita minta maaf, udah lu diem,” tambahnya.
Sebagai informasi, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali menolak keinginan Aremania untuk dilibatkan di Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan. Zainudin Amali menegaskan tim itu bekerja secara independen dan tak terafiliasi dengan siapapun termasuk suporter Arema, Aremania.
“Enggak bisa dong, itu kan tim independen. Yang tidak terafiliasi dengan pihak manapun,” kata Zainudin di Malang, seperti mengutip CNNIndonesia.com Selasa (4/10/22).
Kendati demikian, TGIPF pasti akan mendengarkan keterangan Aremania sebagai korban dalam peristiwa ini.
“Pasti [mendengarkan korban], kami akan datang ke berbagai pihak, tidak hanya sepihak, termasuk ke rumah sakit tim itu datang juga, ke kepolisian dan sebagainya,” ucapnya.
#RAP