Eks Kapolda Sumatera Barat Irjen Teddy Minahasa menegaskan bahwa dirinya bukan pengguna dan pengedar narkoba. Teddy mengatakan narkoba yang terdeteksi dalam urinenya, merupakan kandungan zat dari obat bius, bukan karena sengaja mengkonsumsinya.
“Ya pasti positif karena dalam obat bius (anestesi) terkandung unsur narkoba,” ujar Teddy dalam keterangan tertulisnya, Selasa (18/10), seperti dilansir CNN.
Teddy menyebutkan bahwa dirinya harus menjalani tindakan bius total selama dua jam, karena suntik lutut, spinal, serta engkel kaki pada 12 Oktober lalu. Serta tindakan perawatan akar gigi di RS Medistra, dengan bius total selama 3 jam, pada keesokan harinya. Sepulang dari RS Medistra, Teddy mengaku langsung menuju Divisipropam Mabes Polri untuk klarifikasi tuduhan atas dirinya yang membantu pengedaran narkoba. Namun, saat itu ia harus mengambil sampel darah dan urine, sehingga hasilnya positif.
Henry Yosodiningrat, selaku kuasa hukumnya mengatakan bahwa Teddy berani bersumpah atas hal tersebut. Ia mengaku saat ini telah mengantongi bukti tiga kali tes urine Teddy, dan semuanya negatif.
“Saya ketemu, saya ngobrol, Irjen Teddy Minahasa mengatakan bahwa saya bukan pengguna. Saya tidak pernah menggunakan narkoba dan dia bersumpah demi Allah,” kata Henry, Selasa (17/10).
Sebagai informasi, Teddy saat ini telah resmi ditetapkan menjadi tersangka kasus peredaran gelap narkoba, berdasarkan hasil gelar perkara pada Jumat (14/10). Teddy dikenakan Pasal 114 ayat (3) sub Pasal 112 ayat (2) Jo Pasal 132 ayat (1) Jo Pasal 55 UU Nomor 35 Tahun 2009 dengan ancaman maksimal hukuman mati dan minimal 20 tahun penjara.
(SLa)
