Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan Bursa Efek Indonesia (BEI) Kristian Sihar Manullang, menyebut BEI akan membuat papan pemantauan khusus untuk saham dengan pergerakan tidak biasa.
“Bursa juga memberikan notasi khusus dan selanjutnya memasukkan ke dalam pemantauan khusus kepada saham saham tertentu yang memiliki catatan khusus terkait fundamental dan volatilitas harga,” ujar Kristian dilansir dari Antara.
Melansir dari CNN Indonesia, BEI akan melakukan aksi cepat (immediate action) melalui Anggota Bursa (AB) untuk memantau perilaku transaksi para nasabah. BEI juga akan mengenakan Auto Reject Atas (ARA) dan Auto Rejection Bawah (ARB) terhadap order saham yang mencapai level tertentu.
Kristian memastikan pihaknya akan melakukan pemantauan atas seluruh transaksi, tindakan pengawasan, pemeriksaan serta koordinasi pengawasan transaksi bersama Self-Regulatory Organization (SRO) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Sebagai upaya untuk melindungi investor, BEI akan memberikan edukasi dan sosialisasi terkait hal-hal yang perlu diperhatikan dalam bertransaksi.
“Untuk menyemarakkan pasar, bursa menambah perusahaan tercatat, mengembangkan produk produk investasi dan tetap mengawasi pasar agar berjalan teratur, wajar dan efisien,” ujar Kristian.
Melihat aksi ‘goreng’ saham Gautam Adani di India yang berujung kerugian besar, Presiden Joko Widodo memperingatkan agar aksi menggoreng saham tidak terjadi di pasar modal Indonesia karena akan berdampak besar bagi perekonomian negara.
[VMA]
