Menteri Keuangan Sri Mulyani telah mewanti-wanti lonjakan harga pangan akibat permintaan yang tinggi saat Ramadhan dan Idul Fitri.
“Hari besar nasional juga menjadi perhatian (utamanya Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri) karena pada saat ini terjadi lonjakan permintaan yang sangat tinggi,” katanya melalui akun Instagram pribadinya @smindrawati, Senin (21/2).
Melihat hal ini, Sri Mulyani mengatakan bahwa dukungan fiskal melalui APBN terus dijaga. Ia mengklaim dana sebesar Rp 104,2 triliun disalurkan melalui beragam kementerian atau lembaga untuk menjaga ketahanan pangan.
Upaya lain juga dilakukan oleh pemerintah untuk menjaga ketersediaan pangan, seperti akselerasi implementasi lumbung pangan, perluasan kerja sama antar daerah, dan pengelolaan data ketersediaan pangan.
Selain anggaran ketahanan pangan, APBN juga dialokasikan dalam bentuk anggaran perlindungan sosial, anggaran subsidi dan kompensasi energi, serta infrastruktur untuk menunjang upaya pengendalian inflasi.
Dilansir dari CNN Indonesia, adapun pada 2023 ini, tingkat inflasi RI targetkan berada pada level 3 persen (± 1 persen), sementara gap inflasi volatile food ditargetkan berada pada rentang 3-5 persen.
[VMA]