Elon Musk digugat oleh enam perusahaan atas dugaan kasus gagal bayar vendor untuk Twitter. Gugatan terbaru berasal dari startup teknologi bernama Writer, Inc. Writer menjadi perusahaan keenam yang menuntut Twitter atas pelanggaran kontrak dan non-pembayaran sejak Twitter diambil alih oleh Musk sekitar 4 bulan lalu.
Writer dikenal sebagai Qordoba yang mendeskripsikan dirinya sebagai perusahaan AI yang membantu karyawan membuat konten yang memenuhi standar perusahaan mereka untuk merek, salinan, dan panduan gaya lainnya.
Dalam gugatan terbaru yang diajukan ke Pengadilan Tinggi California di San Fransisco, Writer menyebut Twitter gagal membayar tagihan sebesar US$113.856 atau sekitar Rp1,7 miliar rupiah.
Beberapa perusahaan lain yang menggugat sebelumnya, meliputi Columbia REIT di San Francisco, penyedia layanan transportasi jet pribadi Private Jet Services Group, perusahaan perencanaan acara dan produksi Blueprint Studios Trends, Innisfree M&A, dan perusahaan yang menyediakan layanan konsultasi terkait litigasi ke Twitter, Analysis Group.
Selain itu, menurut laporan Platformer, Twitter memutus akses karyawan ke Slack minggu ini secara tiba-tiba setelah gagal membayar tagihan. Slack merupakan platform obrolan dan kolaborasi tempat kerja milik Salesforce.
Kondisi keuangan Twitter disebut memburuk sejak Musk mengakuisisi Twitter senilai US$44 miliar. Musk juga menjual saham Tesla untuk menutup utang Twitter sebesar US$ 13miliar sejak ia mengambil alih.
[VMA]