Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tela menyelesaikan penanganan dampak Erupsi Gunung Semeru yang terjadi di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur pada 2021 lalu.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan penanganan tanggap darurat bencana alam erupsi Gunung Semeru dilakukan atas perintah Presiden Joko Widodo untuk membantu korban bencana dan mengambil langkah-langkah penanganan jangka pendek dan panjang, termasuk melakukan rekonstruksi pada rumah masyarakat yang terdampak.
“Pemerintah membangun rumah masyarakat terdampak bencana bukan hanya memperbaiki kerusakannya saja, namun juga mengharapkan adanya permukiman baru yang tangguh terhadap bencana sehingga masyarakat merasa aman dan nyaman,” ujar Basuki.
Kementerian PUPR membangun rumah khusus tipe 36 sebanyak 1.952 unit dengan alokasi anggaran senilai Rp350,55 miliar. Masyarakat penerima manfaat tersebut berasal dari tujuh desa di Kabupaten Lumajang, yakni Desa Sumbersari, Kebondeli Utara, Kebondeli Selatan, Curah Koboan, Gumukmas, Kamarkajang, dan Kajar Kuning.
Direktur Jenderal Perumahan Iwan Suprijanto mengatakan, rumah khusus hunian tetap (huntap) tersebut dibangun berukuran 6×6 meter pada tanah seluas 10×14 meter untuk setiap Kepala Keluarga (KK) dan menyatu dengan hunian sementara.
“Desain dan spesifikasi teknis huntap ini menggunakan konsep build back better dengan teknologi rumah tahan gempa yang dibangun dengan metode RISHA (Rumah Instan Sederhana Sehat). Seluruhnya menggunakan produk dalam negeri,” ujar Iwan Suprijanto.
Selain membangun rumah khusus, Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Timur, Direktorat Jenderal Cipta Karya juga melengkapi hunian dengan sejumlah fasilitas infrastruktur dasar permukiman guna menambah kenyamanan. Pekerjaan berupa drainase, air minum, sanitasi dan jembatan dengan total luas 81,55 Ha.
Sementara untuk prasarana sanitasi dibangun Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) berkapasitas 80-500 KK dan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) berkapasitas 2000 KK.
Kemudian, melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali, Direktorat Jenderal Bina Marga, Kementerian PUPR tengah menyelesaikan pembangunan Jembatan Besuk Koboan yang sebelumnya roboh akibat terjangan material vulkanik saat erupsi Gunung Semeru.
[BeF]