Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo menyebutkan beberapa hal yang ingin digencarkan demi kemajuan pemuda dan olahraga Indonesia usai dilantik oleh Presiden Joko Widodo pada Senin (3/4) lalu.
Dito mengatakan pihaknya akan melakukan finalisasi program beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) pada sektor olahraga.
“Sekarang kita dalam rangka memfinalisasikan terkait LPDP khusus sektor olahraga,” ujarnya ketika dihubungi oleh Most 1058 di Prime Time, Kamis (6/4) lalu.
Ia mengharapkan dengan adanya program beasiswa ini, generasi muda, terutama para pelajar yang ingin fokus pada bidang olahraga tak perlu khawatir karena ada program yang menjamin.
“Itu agar anak-anak sekolah ini berani untuk tetap mengambil jalur sekolah dan fokus berlatih olahraga karena sudah ada program yang menjamin,” tambah Dito.
Tak hanya itu, Dito juga ingin bekerja sama dengan Kemendikbud untuk menggalakkan program olahraga di kalangan pelajar. Program ini juga menjadi salah satu hal yang diamanahkan oleh Presiden Joko Widodo kepada Dito.
“Saya akan duduk bareng bersama Mas Nadiem Makarim karena memang di Kemendikbud itu ada programnya juga dan ada rencana terkait talent scouting pelajar untuk menjadi atlet. Jadi dari situ kita akan mengajak stakeholder dari swasta yang bisa membentuk liga olahraga dari entry level sampai profesional,” jelas Dito.
Selain itu, Dito mengungkapkan ingin menggalang sejumlah operator liga luar negeri untuk melakukan transfer knowledge ke Indonesia.
“Saya tuh ingin menginisiasi sport industry summit. Jadi, saya nanti ingin menggalang si operator-operator liga di luar negeri seperti NBA, Liga Eropa, Liga Premiere, club-club luar negeri datang ke Indonesia untuk melakukan transfer knowledge dan matchmaking,” ungkapnya.
Namun, untuk pelaksanaanya tentu saja diperlukan venue yang memadai. Menurutnya, saat ini, venue yang paling memungkinkan hanya untuk cabang olahraga sepak bola karena jumlah kursi penontonnya sendiri sudah banyak.
“Kalau venue yang paling bisa hanya bola karena stadionnya kursi udah banyak, jadi mereka bisa jual tiket kan. Sementara, kalau kayak cabor basket rata-rata maksimal di daerah 2000 kursi, 1000 kursi,” jelas Dito.
Setelah resmi dilantik, Dito ingin mendorong Kemenpora agar bisa menjadi wadah dan dapat diandalkan oleh generasi muda yang ingin berkarya.
“Saya ingin ketika ada anak muda ingin berkarya tuh mereka, oke gue ke Kemenpora,” kata Dito.
“Saya ingin branding Kemenpora yang paling cepat dicapai itu. Jadi, harus diingat bahwa tidak hanya olahraga tapi kita membangun generasi baru,” lanjutnya.
[VMA]