Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memulai pembangunan Embung Gumelem di Desa Gumelem, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang Provinsi Jawa Tengah.
Pembangunan Embung Gumelem ini merupakan bentuk upaya untuk meningkatkan tampungan air sekaligus mendukung ketahanan pangan nasional.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono menjelaskan, penyediaan sarana dan prasarana air seperti bendungan dan embung merupakan upaya pemerintah untuk menjaga ketahanan air dan juga kedaulatan pangan.
“Tanggung jawab Kementerian PUPR untuk memenuhi kebutuhan irigasi petani. Hal seperti ini menjadi perhatian Kementerian PUPR agar selalu berupaya menyediakan infrastruktur salah satunya melalui pembangunan embung,” Ujar Menteri Basuki.
Sebagai tambahan, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Serayu Opak Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Dwi Purwantoro menjelaskan pembangunan Embung Gumelem ini akan dimulai pada tahun 2023 yang ditandai dengan penandatanganan kontrak pekerjaan pada bulan Mei 2023 lalu.
“Embung Gumelem diproyeksikan akan membawa manfaat bagi penyediaan air baku di Kabupaten Magelang dengan kapasitas 2 liter/ detik. Kemudian juga akan bermanfaat untuk suplai air irigasi pertanian hortikultura pada lahan seluas 7,75 Ha (hektare),” kata Dwi.
Lebih lanjut, fungsi lain dari Embung Gumelem sendiri adalah untuk menjadikan daerah tersebut sebagai destinasi wisata baru. “Untuk itu juga dilakukan penataan kawasan sekitar embung dengan lingkup pekerjaan salah satunya pembangunan jogging track,” ujar Dwi.
Embung sendiri merupakan sebuah teknik pemanenan air yang seringkali diterapkan pada daerah yang seringkali mengalami kekeringan. Dengan adanya Embung Gumelem ini, diharapkan Embung ini dapat mendistribusikan dan juga menjamin kontinuitas ketersediaan air bagi masyarakat Gumelem. Embungan ini dapat memasok air untuk masyarakat pada musim penghujan, sehingga dapat dimanfaatkan di waktu yang dibutuhkan.
Dwi menargetkan pembangunan Embung Gumeleng untuk rampung pada Desember 2023. Untuk konstruksinya sendiri akan dikerjakan oleh PT Grehadhika Farannisa Alfa dengan nilai kontrak sebesar Rp. 18, 73 miliar. Tahap pengerjaan sendiri sudah memasuki tahap drop material, membuat gudang material, dan juga jalan akses.
Selain Embung Gumelem, Kementerian PUPR sendiri sudah menyelesaikan Embung Mranggen di Kabupaten Magelang pada tahun 2022. Pembangunan Embung Mranggen sendiri memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar berupa penyediaan air baku di Kabupaten Magelang dengan kapasitas 3 liter/detik. Dan juga, manfaat lain berupa suplai air untuk irigasi pada lahan pertanian seluas 24.40 Ha.
(RRY)