Cabang olahraga terus menerus mengalami perkembangan. Baru-baru ini salah satu negara Skandinavia yaitu Swedia, resmikan cabang olahraga baru yaitu berhubungan seks.
Mengutip dari Times of India, Ketua Federasi Seks Swedia Dragan Braytch mengatakan bahwa pengakuan seks sebagai cabang olahraga adalah sesuatu yang tidak dapat dihindari.
Salah satu alasan yang menjadikan hubungan seks sebagai bentuk dari olahraga adalah adanya potensi kesejahteraan fisik dan mental dalam hubungan seks dan pentingnya pelatihan untuk hal tersebut.
“Sama seperti olahraga lainnya, untuk mencapai hasil yang diinginkan dalam seks membutuhkan latihan. Oleh karena itu, masuk akal jika orang-orang mulai berkompetisi di ranah ini juga,” jelas Bratych.
Sebagai bentuk dari keseriusan, Swedia menyatakan kesiapan mereka untuk menjadi tuan rumah untuk Kejuaran Seks Eropa Pertama yang akan diadakan di Kota Gothenburg pada Kamis (8/6) pekan ini.
Kejuaraan Seks ini sendiri akan memakan waktu selama enam minggu. Lebih rincinya, kejuaraan ini akan diikuti 20 orang yang berasal dari berbagai negara yang dibagi menjadi 16 cabang lomba.
Adapun 16 cabang loga yang ditandingkan adalah, seks oral, rayuan, foreplay, penetrasi, daya tahan, jumlah orgasme, pergantian posisi, pengetahuan tentang seks, kecocokan, dan komunikasi antara pasangan, penampilan, dan lainnya.
Adapun poin penilaian didasari oleh aspek-aspek tersebut, peserta akan diberikan poin sebesar 5-10 poin. Jumlah poin yang diberikan akan disesuaikan dengan pengetahuan mengenai metode-metode seks berdasarkan Kamasutra.
Agar dapat memberikan performa terbaik, selama enam minggu peserta akan diberikan waktu untuk “berlatih” untuk melakukan hubungan seksual dengan durasi selama 45 menit sampai satu jam setiap harinya dengan pasangan yang sudah mereka daftarkan.
Durasi pertandingan sendiri akan disesuaikan sesuai dengan cabang-cabang tertentu. Namun, menurut beberapa laporan mengatakan pertandingan akan dilangsungkan selama enam jam sehari.
Pihak dari Bratych sendiri juga berharap negara-negara Eropa lain untuk mengadopsi hal yang sama kedepannya.
“Penggabungan orientasi seksual sebagai bagian dari taktik olahraga akan menjadi terobosan baru di antara negara-negara Eropa,” kata mereka.
(RRY)