Suku Baduy sebagai salah satu suku asli Indonesia yang masih menjaga kearifan lokal leluhur mereka, baru-baru ini menyurati pemerintah untuk menghapus jaringan internet di daerah mereka.
Surat tersebut diberikan kepada Kepala Desa Kanekes, Saija untuk disampaikan ke pemerintah setempat terkait penghapusan jaringan internet di daerah suku Baduy Dalam.
Keputusan suku Baduy untuk menghapuskan jaringan internet di kawasan suku Baduy Dalam merupakan hasil musyawarah antar Barisan Kolot di Baduy.
Setidaknya, terdapat dua poin penting dalam surat tersebut. Pertama, mengenai penghapusan sinyal internet atau mengalihkan tower pemancar sinyal untuk tidak diarahkan ke berbagai wilayah Tanah Ulayat Baduy dari berbagai arah. Sehingga, dengan demikian, wilayah suku Baduy “bersih” dari sinyal internet.
Lalu poin kedua, suku Baduy memohon untuk membatasi, mengurangi, atau menutup aplikasi atau program yang memuat konten negatif pada jaringan internet dikarenakan khawatir akan mempengaruhi moral dan akhlak generasi bangsa.
Saija pun menyampaikan, alasan terkuat suku Baduy terutama suku Baduy Dalam meminta sinyal internet untuk dihapuskan di wilayah mereka dikarenakan banyak dari generasi penerus suku Baduy yang dapat mengakses berbagai konten negatif yang berada di internet, yang mana hal tersebut bertentangan dengan nilai adat dari suku Baduy.
Meskipun begitu, nyatanya keberadaan internet masih dibutuhkan oleh suku Baduy luar. Saija menjelaskan, keberadaan internet bagi suku Baduy luar sangatlah dibutuhkan untuk bisnis dan juga komunikasi dengan pemerintah.
Terlebih, keberadaan internet pada suku Baduy luar juga dapat digunakan oleh suku Baduy Luar untuk menyaring informasi apa yang bisa mereka sampaikan ke suku Baduy Dalam (Baduy Jero). Sehingga adat istiadat dan nilai kearifan lokal suku Baduy tetap terjaga.
Menjawab surat tersebut, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lebak, Imam Rismashyadin mendukung keinginan suku Baduy untuk menghapus jaringan internet di wilayah Baduy Dalam.
Menurunnya, keinginan tersebut sangat rasional, mengingat suku Baduy merupakan suku yang masih mempertahankan nilai-nilai kearifan lokal leluhur mereka dan juga menjaga identitas asli mereka.
Sehingga, wajar rasanya jika suku Baduy meminta akses internet di wilayah mereka untuk dihapuskan. Terlebih, selain untuk menjaga kearifan lokal, suku Baduy pun nyatanya bisa hidup tanpa adanya akses internet.
(RRY)